NEW YORK— Gubernur New York, Andrew Cuomo telah mendeklarasikan status darurat di negara bagian tersebut pada Kamis (4/1/2018). mengatakan bahwa akibat cuaca ekstrem dan badai salju sebanyak 5.000 penerbangan dan 60 juta orang harus tetap tinggal di rumah.
Garda Nasional dimobilisasi ke New York, di mana dua bandaranya menghentikan semua penerbangan karena faktor cuaca.
“Situasi buruk akibat badai salju terus berlanjut, sungguh tak memungkinkan membersihkan jalanan ketika angin kencang terus berembus karena salju akan kembali lagi ke jalanan,” ujar Andrew
Fenomena badai salju itu disebut “bom siklon” yang diperkirakan akan berdampak ke Amerika Utara bagian timur mulai akhir pekan hari ini. Badai salju itu akan semakin dingin karena hembusan angin dari Kutub Utara ke wilayah AS.
Para pakar memperkirakan AS akan mengalami temperatur paling dingin pada hari ini. Sebanyak 60 warga AS yang berada dari Maine hingga Georgia tidak bisa berkutik karena badai salju tersebut.
“Badai salju menyebar dari New Hampshire hingga Maine dari pagi hingga malam,” demikian keterangan Badan Cuaca Nasional (NWC) dilansir BBC.
Mereka mengungkapkan tingkat badai salju akan semakin menguat dan intensitas angin akan semakin kencang di bagian New England. Berapa banyak korban jiwa? Tiga orang sudah meninggal dunia di Texas.
Sementara di North Carolina, dua orang meninggal dunia karena mobilnya mengalami kecelakaan di jalanan yang bersalju. Kemudian, bocah perempuan berusia 13 tahun meninggal dunia karena keracunan karbon monoksida di apartemennya. []