• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Nasional

Curahan Hati Warga Kampung Akuarium Lebaran di Tanah Gusuran

Oleh Riza Fauzi Saputra
8 tahun lalu
in Nasional
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Kampung Akuarium

Foto: Tribun News

0
BAGIKAN

JAKARTA–Pada April 2016, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Basuki Tjahaja Purnama menggusur bangunan-bangunan liar di empat wilayah dekat Pelabuhan Sunda Kelapa.

Empat wilayah yang dikenal sebagai pemukiman kumuh itu, antara lain Kampung Luar Batang, Pasar Ikan, kawasan Museum Bahari, dan Kampung Akuarium.

Pemerintah provinsi sebagai gantinya telah menyiapkan rumah susun di kawasan Marunda dan Rawa Bebek, untuk warga yang tempat tinggalnya tergusur.

Kendati demikian, masih ada sebagian warga yang tinggal di bangunan semipermanen di beberapa kawasan itu, khususnya di Kampung Akuarium.

ArtikelTerkait

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

Mat Solar, di Hari Tuanya, Rajin Datangi Pengajian

Meskipun tinggal di bangunan semi permanen, tidak berarti warga tidak bisa merayakan Idul Fitri.

Idul Fitri dirayakan dengan riang gembira sebagai Hari Kemenangan umat Muslim, itulah yang ingin diperlihatkan oleh warga di Kampung Akuarium yang tempat tinggalnya telah digusur.

“Dulu di sini ramai pas Lebaran, ini sudah dua tahun ya begini-begini saja ramai enggak tapi juga nggak sepi-sepi banget sih,” ujar Baharudin (36) yang menempati salah satu bangunan semipermanen di Kampung Akuarium.

Sebagian warga Kampung Akuarium yang masih bertahan, dikatakan Baharudin telah mudik ke kampung halaman masing-masing.

Baharudin sendiri mengaku tidak bisa pulang ke kampung halaman karena keterbatasan biaya.

“Kalau pulang kampung (Lebaran, red.) tidak cukup hanya untuk transportasi saja, tapi harus menyiapkan uang lebih untuk salam tempel ke anak-anak,” kata Baharudin yang berencana mudik ke kampung halaman pada Idul Adha nanti.

Baharudin bercerita meskipun telah digusur, beberapa warga Kampung Akuarium yang sudah pindah datang berkunjung ke kawasan tersebut saat Lebaran.

“Biar sudah begini bentuknya (banyak puing–red), yang penting kebersamaan,” ujarnya.

Advertisements

Benar saja, Tarmin (49) yang pernah menjadi warga Kampung Akuarium mengaku sudah pindah ke rumah susun di Marunda.

Namun, dia mengaku sering berkunjung ke Kampung Akuarium untuk bertemu dengan handai taulan, terutama saat Idul Fitri ini.

“Saya sering tidur di sini, biarpun sudah tinggal di rusun. Di sini warga sudah seperti keluarga,” ucapnya.

Tarmin bercerita pada Lebaran 2016, warga melakukan shalat Id berjamaah di lahan terbuka yang tidak berpuing.

“Ya dulu shalat berjamaah di dekat museum (Museum Bahari), pokoknya di jalan yang masih ada coran-nya, paling tadi pagi juga di situ (Shalat Id, red.),” katanya.

Tarmin mengatakan bahwa warga di Kampung Akuarium tetap bisa merayakan Lebaran meskipun hidup di antara puing dan bangunan semipermanen.

Kebersamaan warga di wilayah itu dikatakan Tarmin terasa saat Lebaran.

Tarmin bercerita menjelang Lebaran, ibu-ibu yang masih tinggal di kawasan Kampung Akuarium beramai-ramai mengolah penganan untuk dinikmati bersama oleh warga saat hari raya.

“Biasanya ibu-ibu masak bareng-bareng, biarpun cuma semacam atau dua macam makanan yang penting bisa makan ketupat ramai-ramai,” kata Tarmin.

Ketupat, opor ayam, sayur nangka, atau sayur labu, adalah hidangan yang disajikan untuk dimakan bersama usai shalat Id.

Masih Bertahan

Tarmin bercerita terpaksa pindah ke rumah susun Marunda, karena pekerjaannya sebagai penjahit membutuhkan pasokan listrik yang stabil untuk menghidupkan mesin jahitnya.

“Di sini kan suka tiba-tiba mati listriknya,” katanya.

Berbeda dengan Tarmin, Efendi (58) masih bertahan di Kampung Akuarium dengan gubuk berukuran kira-kira 20 meter persegi yang dia bangun di atas bekas rumahnya dahulu.

Tempat tinggal Efendi dan empat anggota keluarganya kini hanyalah berupa papan kayu dengan atap terpal biru.

“Saya memang dapat jatah di rumah susun, tapi masa rumah permanen diganti rumah susun yang harus bayar tiap bulan,” katanya.

Efendi mengaku enggan membayar sewa Rp500 ribu setiap bulan untuk bisa tinggal di rumah susun.

“Nggak apa Lebaran di rumah bedeng, yang penting rumah sendiri bukan menyewa,” kata Efendi yang memiliki rencana untuk pulang ke kampung halamannya di Banten pada Lebaran hari kedua.

Dia dan keluarganya sempat menempati rumah susun Marunda, namun memilih untuk kembali ke Kampung Akuarium meskipun harus tinggal di bangunan semipermanen.

Kondisi tempat tinggal yang terbatas tentu juga memengaruhi pasokan air bersih.

Efendi mengatakan tidak jarang dia dan istrinya terpaksa membeli air bersih yang dijajakan dengan gerobak demi mendapatkan air bersih layak minum.

“Kalau di sini airnya kan bisa dilihat sendiri, paling bisa buat mandi sama nyuci juga sudah bagus,” katanya. []

Sumber: Antara

Tags: AhokJakartaKampung Akuarium
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Selain Presiden AS, Gadis Suriah Ini Masuk Tokoh Berpengaruh Dunia Maya

Next Post

Di Saat Aku …

Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,” (Bediuzzaman Said Nur).

Terkait Posts

Israel

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

9 April 2025
Depok

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

28 Maret 2025
Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan 1 Kampung Akuarium

Indikasi Ajakan Boikot Beragenda Persaingan Usaha, Masyarakat Diimbau Fokus Ibadah di Ramadhan

20 Maret 2025
Mat Solar

Mat Solar, di Hari Tuanya, Rajin Datangi Pengajian

18 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Mobil

Mobil Listrik vs Hybrid: Apa Bedanya dan Mending Pilih Mana?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

4 Janji Allah pada Orang Ahli Tahajjud

Oleh Saad Saefullah
3 April 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Di antara janji-janji Allah bagi para ahli tahajjud adalah sebagai berikut.

Lihat LebihDetails

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0
jantung

Gejala paling umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada. Biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau berat di dada.

Lihat LebihDetails

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Oleh Haura Nurbani
12 Mei 2025
0
Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa engkau tidak tahajjud?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.