CURHAT guru ngaji. Sampai sekarang saya masih bertanya?
1. Curhat Guru Ngaji: Kenapa anak sekolah diharuskan mengikuti kursus atau les di luar jam sekolah untuk membantu materi-materi yang akan diujikan?
2. Curhat Guru Ngaji: Kenapa guru-guru juga menganjurkan murid-muridnya untuk ikut kursus? Terus mereka ngapain aja di sekolah?
BACA JUGA: Tips Jadi Guru Mengaji yang Berkelas
3. Curhat Guru Ngaji: Kalau demikian, apa fungsi belajar di sekolah? Yang mewajibkan murid-muridnya untuk:
– Masuk selama seminggu,
– Masuk dari pagi sampai siang atau sore
– Memberikan setumpuk PR dan tugas-tugas lainnya
– Membayar uang SPP, bangunan, buku dan lainnya
– Tetapi belum bisa menjamin kelulusan anak didiknya, lalu menganjurkan mereka masuk kursus atau tambahan?
4. Apa fungsi sekolah kalau sudut pandang anak didiknya hanya ingin lulus dan dapet ijazah saja?
Curhat Guru Ngaji: Dampaknya ketika di rumah:
1. Pulang dari sekolah plus les sampai sore kadang malam,
2. Waktu mereka semua terforsir untuk sekolah dan les
3. Ketika di rumah sudah dalam kondisi lelah seharian.
4. Berangkat mengaji dari sisa-sisa tenaga yang sudah terforsir seharian.
5. Guru ngaji sepi peminat, karena anak-anak ngajinya jadi belang-betong (istilah sering tidak hadir)
6. Hilanglah nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka
7. Melampiaskan dengan kegiatan-kegiatan galau: Curhat di jejaring sosial, mengidolakan boy band euuuh… sms-an, bahkan hingga tawuran dan lainnya. Na’udzubillah
8. Mau sampai kapan?
Curhat Guru Ngaji: Solusi
1. Buat sekolah,
– tingkatkan kualitas dan produktivitas guru dan murid jadi gak perlu lagi ada les tambahan segala.
– Guru dan sekolah harus memiliki jiwa pengajar bukan bisnis oriented.
https://www.youtube.com/watch?v=OyAmoTNn55A
2. Buat pemerintah,
– membimbing, memperhatikan dan mengkoordinasi guru ngaji dan imam msjid supaya materi-materi dan wawasan keagamaan mereka lebih terpadu sehingga kualitasnya pun terjamin
BACA JUGA: Zina VS Adzan
– Membuat kebijakan bahwa ilmu agama adalah syarat mutlak kelulusan sekolah
3. Buat orang tua, Jangan menyerahkan pendidikan anak hanya kepada sekolah
4. Buat semua, ini adalah tugas bersama. Sudah saatnya pemerintah, sekolah, dan masyarakat duduk bersama mencari solusi-solusi kongkret lainnya. []
REDAKTUR: DEDIH MULYADI