SAHABAT Islampos, ternyata ada beberapa makanan yang diresepkan sebagai obat, lho. Sebagian berupa daging-dagingan. Hal ini sudah diterapkan pada masa kesultanan Ottoman. Namun, tahukah apa saja daging yang dijadikan obat pada masa Ottoman?
Daging burung
Disebutkan oleh seorang penulis asal Turki, Evliya Celebi, bahwa pada abad 17 M ada beberapa jenis daging burung dan ikan yang biasa diberikan kepada pasien di Rumah sakit Fatih Sultan Mehmet Han Mental dan di rumah sakit Bayezid di Edirne. Daging burung dan ikan itu disajikan sebagai obat.
“Makanan lezat dari daging burung disediakan kepada pasien setiap dua kali sehari,” papar Prof Nil sari, sebagaimana dikutip dari Ihram.
BACA JUGA: 9 Masjid Peninggalan Kesultanan Ottoman
Beragam jenis daging burung berkhasiat obat yang biasa dihidangkan untuk para pasien itu antara lain; ayam hutan, burung bulbul, burung pipit dan burung dara. Daging burung itu dimasak dan dihidangkan untuk penderita cacat dan merawat orang sakit.
Menurut Prof Nil Sari, daging atau lemak bisa diterapkan untuk obat luka luar dan dalam. Selain itu, daging burung juga bisa digunakan untuk merawat penyakit otot dan sistem kegelisahan serta meningkatkan kejantanan. Masing-masing spesies burung memiliki efek yang berbeda-beda.
Contohnya, daging bebek bisa mengobati suara serak, menghilangkan gas dalam perut, meningkatkan kejantanan, dan menggemukkan dan memperkuat badan, ini juga baik untuk membebaskan perasaan sakit berasal dari lemak. Lemak bebek membersihkan dan mempercantik kulit.
Burung atau unggas kadang dimasak dengan rempah-rempah dan tumbuhan obat. Kaldunya dapat dibuat dari ayam muda, ayam betina atau ayam jantan nutrisi keduanya dalam substansi dan sebuah pengobatan, saat otak, testicles dan kotoran badan sedang diobati. Ayam jantan paling baik ayam yang belum bisa kukuruyuk dan ayam betina paling baik itu yang belum menghasilkan telur.
Daging ikan
Tak hanya itu, jenis ikan, seperti goby, turbot, belut, gurame, bass laut, tombak, mullet merah, ikan laut plaice, ikan biru, ikan air tawar, picarel, mullet abu-abu, ikan lidah, two-banded air tawar, bonito, ikan mackerel dan trout, dan juga ikan lumba-lumba bisa digunakan sebagai obat.
BACA JUGA: 3 Pelaut Muslim Penjaga Mediterania di Bawah Panji Ottoman
Jenis ikan yang paling baik untuk pengobatan adalah mullet merah, goby dan ikan kalajengking.
“Ini semua tertuang dalam buku medis dalam era Peradaban Islam. Yakni tentang ikan merupakan makanan yang paling baik, di mana mereka menangkap, bagaimana memasak mereka, dan dengan makanan apa ikan harus dimakan atau tidak,” jelas Prof Nil Sari.
Nil Sari menambahkan, sejak ikan memiliki sifat dingin secara alami maka memiliki sifat tenang dengan humours panas dan dengan demikian memiliki efek bermanfaat dalam kasus penyakit alami panas.
“Contoh, ikan baik untuk batuk kering, penyakit kuning, kelemahan, disentri dan fissurations. Telur ikan memperbaiki kejantanan dan baik untuk batuk dan disentri,” ujar Prof Nil Sari. []
SUMBER: IHRAM