JAKARTA–Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, mempertanyakan penanganan listrik padam massal oleh manajemen PT PLN (Persero), yang terjadi baru-baru ini.
Dalam laman pribadinya di disway.id, Dahlan mempertanyakan keberadaan P2B, departemen khusus yang dibentuk untuk menangani sistem listrik di Jawa.
BACA JUGA: Terkait Pemadaman Listrik Massal, PLN Bakal Potong Gaji Karyawan untuk Ganti Rugi
“Ada pertanyaan kecil: ke mana pasukan ‘Kopassus’-nya P2B? Yang dibentuk dulu itu? Yang bisa memelihara SUTET tanpa harus mematikan sistem itu?” kata Dahlan, Rabu (7/8/2019).
“Dibubarkan? Tidak diteruskan? Tidak cukup? Tidak dikembangkan? Tidak ada anggaran?” tambahnya.
Dahlan menceritakan, peresmian “Kopassus PLN” itu dilakukan besar-besaran di Monas. Dalam demonya, pasukan itu memelihara SUTET tanpa mematikannya.
Karena pekerjaan pasukan itu sangat berisiko dan membutuhkan keterampilan khusus, maka Dahlan menyebutnya sebagai Kopassus PLN.
“Memang sangat berisiko. Peralatannya khusus. Bajunya khusus. Kepandaiannya khusus. Karena itu kita juluki ‘Kopassus’-nya PLN,” ujarnya.
BACA JUGA: Beredar Kabar Pemadaman Listrik Tiap 3 Jam, Ini Kata PLN
Dahlan mengatakan, P2B berisi orang-orang istimewa. Dia menyebut sebagai ahli-ahli listrik.
Memang, ia sempat dikritik karena dianggap memberikan keistimewaan. Tapi, ia tak peduli.
“Saya menyebutnya ‘otak’-nya listrik. Lembaga itulah yang mengatur seluruh sistem di Jawa. Kadang saya dikritik. Terlalu mengistimewakan P2B. Saya tidak peduli. Saya sudah biasa mengistimewakan redaksi. Dalam seluruh organisasi surat kabar,” ujarnya. []
SUMBER: DETIK