JAKARTA–Kepala Badan Siber Nasional Djoko Setiadi mengeluarkan pernyataan yang membingungkan. Mantan orang nomor satu di Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) menyebutkan bahwa ada hoax yang membangun.
Ketum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritisi pernyataan tersebut, Dahnil menegaskan Kepala Badan Siber Nasional tidak memahami Apa itu Hoax. Hoax itu informasi sampah dan tidak ada yang Membangun.
“Hoax selalu menebar kesesatan dan kekacauan informasi, jadi jangan sampai ketidakpahaman Kepala Siber Nasional tentang Hoax itu menjadi blunder,” ujarnya kepada Islampos.com melalui keterangan persnya Jumat (5/1).
Dirinya menilai, hal itu membuat orang membenarkan hipotesis yang mengatakan produsen hoax yang paling produktif adalah pemerintah, seolah Bila Hoax itu di produksi pemerintah itu “Membangun” Bila dari Lawan politik itu Hoax yang merusak.
“Cara berpikir begini berbahaya sekali, dan mengancam Demokrasi kita sehingga pusat kebenaran ada ditangan penguasa (pemerintah) yang kemudian disebut Hoax membangun, ini berbahaya sekali,” cetusnya.
Dahnil menjelaskan, bila meminjam terminologi Islam, tidak ada itu Hoax Dhalalah (buruk) atau Hoax Hasanah (baik), semua Hoax buruk alias semua Hoax dhalalah.
“Atau tidak bisa menyamakan Hoax Membangun seperti Teori Destructive Contructive-nya Joseph Schumpeter ahli ekonomi pembangunan terkenal. Beda jauh, semua Hoax destruktif,” ungkapnya.
Dahnil menyarankan saya Kepala Siber Nasional meminta maaf kepada publik dan mengakui kekeliruan pemahaman dia tentang Hoax , tidak perlu malu, Jangan sampai “merasa bener dalam ketersesatan pikir dengan istilah Hoax Membangun itu”.
“Jadi, segera Akui kesalahan dan minta maaf kepada publik, dan Luruskan makna sebenarnya. Saya kira tidak Akan membuat beliau kehilangan kehormatan,” pungkasnya. []
Reporter: Rhio