SAAT tumbuhan mulai muncul tunas, tunas tersebut berbentuk melingkar, kemudian lambat laun memanjang ke atas. Misalnya tanaman pisang ketika tunasnya muncul, lingkaran yang dihasilkan kecil akan membentuk ikatan yang kuat agar mampu menjulur. Kemudian membesar sehingga setelah tua daun tanam pisang itu mekar, indah dan melepas ikatannya setelah berhasil berkembang sempurna. Begitu juga dengan tanaman timun, batang yang menjulur akan mencari sandaran, untuk mengikatkan diri, agar buahnya nanti bisa tumbuh dengan baik, karena bersandar pada batang kayu atau bambu yang ditancapkan oleh petani.
Selain tumbuhan, hewan juga memiliki sikap yang sama. Misalnya binatang kaki seribu atau luwing (bahasa jawa), ketika berjalan mencari tempat sembunyi berjalan lurus, namun ketika ada serangan atau perlawanan manusia yang tidak menyukainya, hewan tersebut membuat ikatan, dengan melingkar sehingga menghasilkan perlindungan maksimal. Satu tubuh utuh meskipun pada akhirnya kalah, namun sudah berusaha mempertahankan diri mengikatkan semua tubuh menjadi satu kekuatan utuh,
Pada dunia serangga khususnya hama, misalnya wereng cokelat, ketika wereng cokelat datang atau migrasi dengan sepasang imago wereng cokelat makroptera, kerusakan yang ditimbulkan tidak tampak. Namun setelah beradaptasi dan menghasilkan keturunan yang banyak di daerah baru tersebut. Imago betina mampu menghasilkan 300 butir dan akhirnya dapat menyebabkan gagal panen tanaman padi.
Benda mati jika berikatan maka akan menghasilkan manfaat, contohnya sapu lidi, jika awalnya hanya satu biji tulang daun tanaman kepala maka tidak akan mampu digunakan untuk membersihkan halaman rumah. Berbeda dengan puluhan biji tulang daun tanaman kelapa yang telah disatukan dengan ikatan, maka akhirnya menjadi sebuah sapu lidi, yang mampu digunakan untuk membersihkan halaman rumah.
Begitu juga dengan senyawa, senyawa tersusun dari beberapa unsur kimia, unsur kimia menjadi lebih bermanfaat ketika membentuk ikatan seperti H2O yang terusun oleh Oksigen (O2) dan Hidrogen (H) sehingga sangat penting untuk kehidupan manusia.
Semut, semut untuk membangun rumah atau sarang, perlu kerjasama tim dari anggota semut yang lainnya. Sehingga mampu menyusun sarang di batang tanaman, salah satunya tanaman jambu.
Ikatan petani dengan tanamannya, seorang petani sangat mencintai tanaman yang dibudidayakannya. Hingga setiap hari melihat, mengamati apa yang terjadi dengan tanaman tersebut. Jika tanaman tersebut kekurangan nutrisi maka segera diberikan pupuk, jika tanaman tersebut terserang hama dan penyakit, maka ketika pengendalian secara fisik dan mekanik tidak sanggup untuk mengelolah hama dan penyakit tersebut, maka petani mengandalkan pestisida untuk melindungi tanaman dari serangan hama sehingga kehilangan hasil panen bisa diminimalisir.
Begitu juga dengan manusia, manusia merupakan makhluk sosial sehingga mutlak bersosialisasi dengan manusia yang lain, ketika dihadapkan dengan permasalahan yang sama, manusia tersebut membentuk ikatan, agar terjalin hubungan yang saling menopang antar anggota sehingga masalah terasa tidak diemban sendiri dan bisa diselesaikan dengan pendekatan musyawarah serta ketenangan jiwa bisa terwujud,
Sungguh dengan berpegang erat atau menjalin ikatan akan menguatkan satu dengan yang lain, dan mampu mewujudkan cita-cita yang ingin diraih.
Seseorang tidak akan mampu berjalan sendiri, suatu saat akan sakit, memerlukan bantuan, oleh karena itu perlu membuka diri dan menjalin ikatan yang kuat.
Begitu juga dengan bernegara, seorang pemimpin harus memiliki visi atas penciptaannya dan mampu mengelola rasa terhadap semua komponen bangsa, siap maju menjalin persatuan dan berdiri didepan sebagai komando yang rela mengikat diri untuk musyawarah dalam mengambil keputusan penting menyangkut kehidupan bangsa. Sehingga keadilan sosial bagi semua rakyat bisa tercapai. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.Â