HATI adalah raja dalam tubuh manusia. Ketika hati kita kotor atau pun sakit akibat dipenuhi oleh dosa-dosa yang kita perbuat, baik yang disadari atau tidak, maka jiwa kita akan merasakannya. Begitu pula ketika hati kita bersih dan suci, jiwa akan merasakan kenyamanannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).
BACA JUGA: Metode Persalinan Tanpa Rasa Sakit ada dalam Alquran
Amalan hati memiliki kedudukan yang agung. Bisa dikatakan, pahala dari amalan hati lebih besar daripada amalan badan. Sebagaimana dosa hati lebih besar daripada dosa badan. Oleh karena itu kita dapati; dosa kufur dan kemunafikan lebih besar daripada dosa zina, riba, minum khamr, judi dst.
Kita tentu menyadari bahwa perbuatan salah, khilaf dan dosa itu tak bisa terlepaskan dari diri kita. Maka, kemungkinan bagi kita terkena penyakit hati itu sangat besar. Dan kita tak bisa membiarkan hal itu berlangsung lama. Maka kita perlu mengobatinya.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan ialah menerapi hati yang sakit dengan Alquranul Karim. Bagaimana bisa?
Alquran merupakan penyembuh keragu-raguan yang ada di dalam dada. Alquran juga dapat menghilangkan kesyirikan, menghapus dosa-dosa, melenyapkan kekafiran, serta mengobati berbagai penyakit syubhat dan syahwat.
Alquran adalah petunjuk bagi orang yang mengetahui kebenaran lalu mengamalkannya. Alquran juga merupakan rahmat, karena dengan Alquran orang-orang mukmin akan memperoleh pahala di dunia maupun di akhirat.
BACA JUGA: Narsis Itu Salah Satu Penyakit Hati
Allah SWT berfirman, “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan,” (QS. Al-An’am: 122). []
Referensi: Doa Zikir dan Ruqyah dari Al-Quran dan As-Sunnah/Karya: DR. Said bin Ali Al-Qathani/Penerbit: Aqwam Jembatan Ilmu