Oleh: Savitri Jenie Astrea
jenieacaselly@gmail.com
ISLAM adalah rahmat bagi seluruh alam. Artinya, menyeru dan selalu menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Dalam Islam kita dapat melihat dan merasakan wujud nyata kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, apabila ajaran Islam yang mencangkup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai aturan hidup dan harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh.
Menyebarluaskan Islam dan merealisasikan ajaran-Nya di tengah-tengah kehidupan umat manusia adalah merupakan usaha dakwah yang dalam kondisi bagaimanapun dan di manapun menjadi kewajiban bagi umat Islam.
BACA JUGA:Â 3 Cara Dakwah Rasulullah ï·º
Dalam dakwah di masa ini tentunya akan berbeda di masa yang akan datang, akan bertambah kompleks serta penuh dinamika dalam kehidupan yang semakin kompleks.
Dalam menghadapi tantangan yang kompleks itu pula, maka kita sebagai pendakwah perlunya terus belajar dan belajar sesuai dengan zamannya.
Tak bisa dipungkiri di era industri 4.0 dimana era sosial media yang berperan penting untuk menjadi sumber informasi.
Sebagai pendakwah di era digital ini, tentunya kita wajib mengetahui apa yang sedang terjadi di masyarakat. Kita dituntut untuk mencari solusinya, agar umat tidak bingung akan solusi hidupnya. Apalagi menanggapi berita yang simpang siur di sosial media.
Dengan begitu jelaslah bahwa Islam sangat mendorong ummatnya agar selalu berpikir dan tidak menjadi seorang yang buta ilmu. Sebab dengan melalui proses berpikir lah keimanan tersebut dapat diraih.
Seorang tidak akan mungkin dapat mencapai keimanan yang benar tanpa berpikir tentang eksistensi Allah.
Dengan berpikir, seorang muslim akan mampu mengetahui dengan jelas tentang tugas dan kewajibannya diatas bumi ini.
Ia akan mampu menjalani kehidupan di alam dunia ini tanpa rasa pesimis, bahkan sebaliknya ia akan sangat optimis. Hal ini dikarenakan ia telah mengetahui akan tujuan hidup dan keinginannya di dunia ini.
Tugas seorang pendakwah adalah mengajak umat agar berpikir lebih bahwasanya problematika kehidupan akan selesai jika manusia membangun pikiran yang benar.
Manusia bisa membangun pemikiran nya menjadi pemikir Al mustanir jika uqdatul kubro (simpul kehidupan) telah terjawab.
Proses uqdatul kubro akan terwujud setelah dia mengetahui tentang kehidupan alam semesta yang sebelum penciptaan, saat ini dan sesudah kehidupan nanti. Maka jika sudah menjawab tiga simpul kehidupan tadi (sebelum penciptaan, saat ini, sesudah kehidupan) dia menjadi seorang pemikir Islam yang cemerlang.
BACA JUGA:Â Cerita Mel Shandy, Jalani Aktivitas Berdakwah dan Bernyanyi
Dengan begitu tentu menjadi jelas, bahwa setelah kehidupan dunia ini seluruh manusia akan kembali kepada Allah SWT untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya selama di dunia.
Seorang muslim yang sadar akan hal ini tentu akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Semaksimal mungkin ia akan menjalani hidup sesuai dengan aturan dari sang Maha Pencipta tanpa pernah mau mengambil aturan hidup selain dari aturan-Nya. []
Sumber :
1. Hamdani firdaus wordpres.com
2. Akhmad Subekti Jiwandana unida Gontor
3. Taqiyudin an-Nabhani Nizham Islam