AFGANISTAN pada hari Jumat kemarin (15/06/2018) pertama kalinya merayakan Idul Fitri dalam keadaan damai dalam 17 tahun terakhir. Pihak-pihak yang bertikai di negara yang dilanda konflik itu setuju untuk mengadakan gencatan senjata pada hari raya kali ini.
BACA JUGA:Â 30 Tahun Hilang di Afghanistan, Pilot Rusia Ini Ternyata Masih Hidup
Presiden Mohammad Ashraf Ghani mengatakan pemerintah siap untuk mengambil langkah lebih lanjut menuju proses perdamaian. Ini setelah delapan hari tidak ada lagi baku tembak. Dia menyatakan gencatan senjata akan mengakhiri pertumpahan darah.
“Ada dukungan kuat dan konsensus mengenai proses perdamaian di antara rakyat Afghanistan, negara ini siap untuk melanjutkan dukungannya untuk perdamaian dengan biaya apapun, dan pemerintah siap untuk mengambil langkah-langkah dalam hal ini atas kehendak bangsa,” kata Ghani.
Sebagai tanggapan terhadap gencatan senjata pemerintah, Taliban juga menjalani Idul Fitri tanpa aksi. Dalam pesan hari Idulnya, pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada menyerukan pembicaraan langsung dengan AS, melewati pemerintah Kabul.
PBB: 3,7 Juta Anak Afghanistan Tak Bersekolah
“Jika para pejabat Amerika benar-benar percaya pada akhir yang damai terhadap imbroglio Afghanistan, maka mereka harus secara langsung hadir ke meja perundingan,” katanya, menambahkan bahwa “kesalahan” terbesar Amerika adalah bahwa mereka mendekati setiap masalah dengan sikap sombong. []
SUMBER: WORLD BULLETIN