1. BERSIKAP terus terang akan membuat batin kita tenang karena tidak ada yang kita sembunyikan. Sedangkan dusta dan menutup-nutupi masalah yang kita hadapi akan membuat diri semakin gelisah dan bisa menyebabkan depresi.
2. Sampaikanlah isi hatimu kepada orang yang bisa engkau percaya, karena mengeluarkan isi hati adalah bagian dari solusi, walaupun orang yang mendengarkan belum bisa mendengarkan belum bisa memberikan solusi.
3. Sampaikanlah isi hatimu, karena ada orang yang mau mendengarkan masalahmu ada solusi bagi yang tidak memilki jalan keluar, sebagaimana sabar adalah solusi bagi yang tidak punya solusi.
4. Memang jujur menyakitkan, karenanya pepatah mengatakan “Katakanlah yang benar walaupun pahit“. Namun lebih baik pahit di awal kemudian manis, daripada manis di awal lalu pahit di akhir karena tidak sesuai dengan kenyataan.
5. Jika kita ingin menikahi seseorang, katakanlah keadaan kita sejujurnya dan jangan mengada-ngada, karena itu akan membuatnya menerima kita apa adanya bukan ada apanya.
6. Seseorang tidak akan bisa jujur kepada orang lain sebelum ia jujur kepada dirinya sendiri dan sikap terus terang merupakan kejujuran terhadapi diri sendiri, dan segala sesuatu itu dimulai dari kita sendiri.
7. Bersikap terus terang adalah cermin dari sikap berani dalam menghadapi kehidupan sedangkan tidak berkata apa adanya adalah sikap dari seorang pengecut.
8. Bersikap terus-terang adalah alat untuk menyeleksi mana teman sejati dan mana teman yang hanya ingin berteman karena ingin mengambil keuntungan. Dikatakan dalam sebuah pepatah Arab “Kecintaan seorang teman akan tampak saat dalam kesulitan.”
9. Namun ada kalanya kita tidak bersikap terus-terang untuk menjaga perasaan, seperti ketika istri bertanya kepada kita, “Masihkah engkau mencintaiku?”, maka suami boleh mengatakan, “Aku masih mencintaimu seperti yang dulu”. walau kadar cintanya sudah berkurang karena itu semua dia lakukan untuk keharmonisan rumah tangga, sambil ia terus merawat cintanya agar terus bersemi.
10. Sebelum kita bersikap terus-terang, kita harus melihat dampaknya apakah positif atau negatif? Sebab jangan sampai sikap terus-terang kita mendatangkan kerusakan yang lebih besar. Seperti kita berterus terang tentang strategi perang dan jumlah pasukan kepada musuh, karena perang itu tipu daya dan bukan pada tempatnya jika berkata apa adanya saat itu. []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*Â
*#Join channel Telegram:*Â
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari