PARIS—Menteri Pendidikan Turki Ismet Yilmaz pada Kamis mengajukan tawaran untuk bergabung ke jajaran Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Dalam sesi konferensi umum UNESCO ke-39 di Paris, Yilmaz mengatakan, Turki sangat mendukung misi UNESCO untuk menciptakan perdamaian di semua kalangan.
“Untuk mendukung upaya UNESCO, kami telah memutuskan untuk mengajukan kandidat dewan eksekutif untuk periode 2017-2021,” ujar Yilmaz, seperti dilansir dari AnadoluAgency, pada Sabtu (04/11/2017) kemarin.
“Meskipun kami belum masuk keanggotaan dewan eksekutif sejak 2005, kami merupakan anggota yang aktif dalam program antarpemerintah dan komite-komite penting di UNESCO. Kami juga mendukung organisasi secara finansial selama masa kritis, serta mengirim bantuan ahli,” tambah dia.
Menteri Pendidikan juga mengatakan bahwa Turki tengah mengupayakan serangkaian reformasi domestik untuk mengatasi tantangan dalam bidang pendidikan.
Ia menambahkan, Turki saat ini menampung tiga juta pengungsi Suriah. Sekitar 976.200 warga Suriah dan Irak yang tinggal di Turki adalah anak-anak.
“Kami bangga kami telah menyekolahkan 619.000 anak-anak. Kami telah memenuhi tanggung jawab kami, dan kami akan terus memenuhi tanggung jawab kemanusiaan ini,” tegas Yilmaz.
“Turki siap untuk memenuhi tanggung jawab sebagai anggota dewan eksekutif. Untuk ke depannya, kami berkomitmen dan siap bekerja sama di bawah bimbingan direktur umum dewan yang baru,” tambah dia.
Pemungutan suara untuk anggota dewan eksekutif akan digelar pada 8 November. Turki bersaing dengan tiga negara lainnya, yaitu Finlandia, Jerman, dan Portugal.
Saat ini, Dewan Eksekutif UNESCO terdiri dari 58 negara anggota, yang terpilih untuk empat tahun masa jabatan.[]