MANUSIA diberi akal dan pikiran oleh Allah SWT untuk modal utama dalam menjalani hidup. Itulah yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Manusia juga memiliki potensi yang sama. Seharusnya, dengan potensi tersebut manusia di muka bumi ini semuanya menjadi orang yang sukses dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi, mengapa hal itu tidak terjadi?
Selain Allah memberikan potensi kepada setiap insan, Allah juga menyediakan berbagai pilihan. Di sanalah peran akal dan pikiran kita yang bekerja. Allah menyediakan yang baik dan buruk, hal yang positif dan negatif, semua itu diserahkan kepada manusia untuk memilihnya. Dalam pemilihan itulah, peran nafsu juga ikut andil.
BACA JUGA: Ciptaan dan Perbuatan Manusia Terjadi karena Kebetulan?
Allah tidak mengharuskan seseorang untuk mengikuti apa yang Dia inginkan. Jika demikian, tentu tidak akan pernah kita menemukan orang yang jahat di muka bumi ini.
Begitu pun dalam meraih kesuksesan, setiap manusia memiliki potensi untuk meraihnya, juga memiliki kesempatan yang sama. Hanya, salah satu kendalanya ialah tidak percaya pada kekuatan dirinya sendiri. Demikianlah yang diucapkan oleh Bung Karno, “Salah satu kekurangan kita kurang percaya pada kekuatan diri sendiri. Akibatnya kita menjadi bangsa konsumen terbesar.”
Nah, ternyata di balik sifat hedonisme atau bertindak sebagai konsumen dari bangsa ini, salah satu penyebabnya ialah kurang percaya diri pada dirinya sendiri dan pada bangsa ini. Mengapa demikian? Orang yang memiliki tingkat percaya diri yang kurang, akan menganggap bahwa dirinya itu rendah dibandingkan orang lain. Sehingga, ia tidak akan berani menciptakan sesuatu yang baru.
BACA JUGA: 3 Perkara yang Dapat Menyelamatkan Manusia dari Siksa Allah SWT
Oleh sebab itulah, kurangnya percaya diri pada bangsa ini pun menjadi penyebab seseorang tidak berani untuk berkarya. Padahal, kreativitas anak bangsa sangat mempengaruhi kemajuan negara ini. Maju dan tidaknya sebuah negara itu tergantung orang-orang di dalamnya.
Jika mental dari setiap insan di Indonesia seperti itu, tentu kemajuan sebuah negara tidak akan terwujud. Nah sekarang, tahu kan Anda harus berbuat seperti apa untuk memajukan negara ini? []
Sumber: Disarikan dari Gugun Gumilar, S.Pd, M.A, Ketua staaf ahli bidang pendidikan dan keagamaan Rakyat Indonesia