SENDAL jepit sudah menjadi sendal favorit semua orang di Indonesia. Selain harganya murah, sendal jepit juga dianggap nyaman untuk dipakai. Namun, tahukah Anda bahwa memakai sendal jepit dapat beresiko bagi kesehatan?
Hal ini dikarenakan karena sandal jepit minim perlindungan terhadap kaki. Bentuk alas kaki jenis sandal jepit cenderung rata dan tidak memiliki bantalan pada tumit. Inilah yang membuat kaki harus berusaha membuat gerakan mencengkeram agar sandal tetap pada tempatnya.
BACA JUGA: Kaki Perempuan Termasuk Aurat, Ini Alasannya
Ketika memakai sandal jepit, bagian tumit akan terangkat bebas dan ibu jari kaki bekerja keras untuk memegang sandal agar tidak terlepas. Gerakan ini sebenarnya membuat plantar fascia (jaringan ikat yang melapisi telapak kaki) meregang, begitu juga dengan otot telapak kaki. Jika kebiasaan ini terjadi terus menerus, dapat menyebabkan kaki lelah dan nyeri kaki, termasuk pada bagian tumit. Dalam kasus jangka panjang, hal ini dapat mengubah gaya berjalan dan menyebabkan gangguan pergelangan kaki yang serius.
Dampak buruk lainnya sandal jepit adalah dapat membuat seluruh kaki mengalami benturan berulang kali saat berjalan. Akhirnya hal ini akan merobek lapisan pelindung tulang tumit dan terbentuklah tonjolan kalsium atau yang disebut heel spurs, yang dapat ditandai dengan nyeri tumit.
BACA JUGA: Sujud tapi Sebagian Telapak Kaki Tak Menyentuh Tanah, Apa Shalatnya Batal?
Gerakan kaki yang mencengkeram saat menggunakan sandal jepit juga bisa mengakibatkan timbulnya cedera kaki atau tendinitis (tendonitis). Kondisi ini merupakan iritasi atau peradangan pada tendon (jaringan lentur penghubung otot ke tulang). Gejalanya adalah rasa perih atau panas di bagian tendon (umumnya sering mengenai tendon bagian belakang pergelangan kaki), rasa kaku, serta nyeri.
Selain gangguan tersebut, penggunaan sandal jepit yang minim lengkungan juga dapat menyebabkan masalah punggung, lutut, dan diduga menimbulkan peradangan telapak kaki yang sangat nyeri disebut plantar fasciitis. Kurangnya dukungan bagi telapak kaki saat berjalan, akan membuat jaringan ikat di telapak kaki terus menerus meregang. Akhirnya jaringan ikat ini melemah, membengkak, dan meradang. []
SUMBER: ALODOKTER