MESIR–Kementerian Energi Mesir dilaporkan telah mengumumkan pada Selasa (9/6/2020) bahwa harga tarif listrik di negara itu naik sebesar 19 persen mulai Juli 2020. Kenaikan terjadi diduga akibat anjloknya ekonomi dan sosial, dampak pandemi virus corona.
Ini adalah kenaikan tarif listrik untuk ketujuh kalinya sejak pemerintah Presiden Abdel Fattah Al-Sisi mengambil alih kekuasaan di Mesir pada tahun 2014.
BACA JUGA: Jadi Negara Penerima Bantuan, Kini Mesir Malah Kirim Bantuan APD ke AS
Menurut sumber yang dikutip oleh New Khaleej, pandemi corona telah menekan anggaran pemerintah karena pariwisata global terhenti, yang mengarah pada pengurangan cadangan devisa.
Kementerian Listrik dan Energi Terbarukan Mesir telah mengumumkan sebelumnya bahwa mereka akan menaikkan tarif listrik pada tahun fiskal 2019-2020 mulai Juni dengan antara 3,7 persen dan 39 persen untuk rumah tangga, tergantung pada tingkat konsumsi; dan antara 6,6 persen dan 21,7 persen untuk bisnis.
Dalam konteks terkait, Menteri Keuangan Mohamed Maait mengatakan kemarin bahwa hampir 130 miliar pound Mesir ($ 8,66 miliar) “lenyap” dari PDB negara itu sebagai akibat dari virus Corona.
Mesir sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka akan menghapus subsidi listrik seluruhnya pada tahun 2022, karena pemerintah terus menerapkan langkah-langkah penghematan ketat sebagai bagian dari rencana reformasi ekonominya.
BACA JUGA: Mohamed Salah Sumbang Ribuan Ton Sembako ke Kampung Halamannya di Mesir
Kenaikan dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Mesir untuk reformasi ekonomi yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) sesuai dengan perjanjian pinjaman negara.
Otoritas keuangan juga memperkenalkan PPN untuk pertama kalinya tahun lalu, meningkatkan biaya barang yang tak terhitung jumlahnya; dan secara bersamaan memotong subsidi negara untuk bahan bakar, listrik, dan air. []
SUMBER: MEMO