“OMAT, sanguan..!” Itu salah satu kata-kata yang sering disampaikan oleh orang tua kepada anaknya. Artinya kurang lebih, “Bila makan sesuatu, tidak boleh digado, tapi harus dengan nasi.” Dan ternyata hidup itu tidak cukup dengan nasi saja, tapi harus ada yang namanya cinta. Lho kok? Apa hubungannya nasi dengan cinta?
Ada beberapa contoh mengenai orang-orang yang secara menakjubkan dapat sembuh dari sakit parahnya setelah menetapkan pikiran mereka pada suatu tujuan. Ada berbagai contoh dari seluruh dunia saat orang-orang yang menderita kanker mengalami rasa syukur—karena satu dan lain hal, dan begitu mulai mengalami perasaan itu, mereka pun mulai membaik.
Semua manusia memiliki potensi yang tak terbatas, tetapi potensi itu sering tersembunyi. Saat ada kesempatan bagi potensi itu untuk terpenuhi, enzim-enzim di dalam tubuh pun teraktivasi sehingga menciptakan energi dan bahkan sering membawa seseorang kembali dari keadaan sekarat. Di pihak lain, betapapun sehatnya tubuh Anda, jika Anda hidup kesepian, selalu terfokus pada hal-hal yang negatif dan mengasihani diri sendiri, perlahan enzim dalam tubuh Anda akan kehilangan kekuatannya.
Saya berpendapat bahwa menyembuhkan penyakit apapun dengan cinta, bukanlah suatu hal yang tak mungkin. Jika seseorang sungguh-sungguh percaya bahwa ia akan sembuh dan mengalami cinta sejati dari lubuk hatinya paling dalam, saya yakin orang itu akan dapat mengatasi penyakitnya. Jika Anda benar-benar berharap dari lubuk hati Anda bahwa Anda ingin hidup, apa pun yang terjadi, untuk melihat anak-anak dan cucu-cucu tercinta tumbuh besar, kemungkinannya Anda akan hidup untuk menyaksikan hal itu terjadi. Bergantung pada kuatnya keteguhan hati, anda dapat membuka pintu menuju berbagai kemungkinan yang sepertinya tidak mungkin terjadi.
Untuk dapat menyembuhkan suatu penyakit, dokter tidak dapat begitu saja memangkas “bagian yang sakit” dari tubuh sang pasien atau hanya memberikan obat. Menyembuhkan berarti memberikan motivasi kepada orang itu agar ia dapat merasa benar-benar bahagia.
Seorang praktisi thibbunnabwi yang benar-benar hebat adalah yang dapat dengan ahli memberi motivasi seperti itu.
Jadi, apakah yang bisa menjadi motivasi yang kuat bagi pasien? Saya yakin tidak ada faktor motivasi yang lebih besar daripada cinta.
Kita semua tahu, cinta memiliki banyak bentuk; antara laki-laki dan perempuan, antara kita dan orang-orang yang membutuhkan. Apapun bentuknya, saya percaya bahwa motivasi, kesehatan, dan kebahagiaan, semua terlahir dari cinta. Agar menjadi sehat, sangatlah penting untuk merasakan cinta pada seseorang. Tidak banyak orang yang bisa bahagia sendirian. Kehidupan yang bahagia dipenuhi oleh cinta, dan tahap-tahap cinta berkembang dari menerima cinta, membangun cinta dengan orang lain, dan memberikan cinta.
Pada saat seseorang merasa benar-benar bahagia, saraf-saraf parasimpatetik sistem saraf akan mengambil alih dominasi sehingga mengurangi tingkat stress. Saat tingkat stress menurun, radikal bebas yang terproduksi juga lebih sedikit dan keseimbangan flora dalam usus mulai condong untuk mendukung bakteri-bakteri baik. Saat lingkungan usus membaik, kondisi itu disampaikan melalui saraf parasimpatetik kepada hipotalamus di otak sehingga otak besar pun menerima informasi ini dan memberikan perasaan senang yang lebih besar lagi.
Setiap bagian dari tubuh manusia—baik sistem kekebalan tubuh, sistem endokrin, maupun sistem saraf—tidak berfungsi sendirian. Mereka semua saling mempengaruhi. Jika suatu siklus yang baik di mulai, seluruh tubuh pun langsung bergeser ke arah yang positif.
Jika Anda melalui suatu siklus kebahagiaan, enzim dalam jumlah besar akan diproduksi. Enzim-enzim ini kemudian secara positif menstimulasi sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, sesungguhnya enzim yang diproduksi oleh siklus kebahagiaan inilah yang berada di balik layar dalam mengaktifkan kekuatan penyembuhan diri seseorang yang merasakan kebahagiaan melalui cinta.
Saya yakin, Anda akan menyadari bahwa cinta adalah sebuah judul sangat penting yang tertulis dalam “garis hidup” kita. Jadi ingin sehat? Jangan cuma makan nasi. Jangan lupakan cinta. []
Diasuh oleh Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas rumah sehat Bekam Ruqyah Centre Purwakarta yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi. Alamat: Jl. Veteran No. 106, Kebon Kolot Purwakarta, Jawa Barat, Telf. 0264-205794. Untuk pertanyaan bisa melalui SMS 0817 920 7630 atau PIN BB 26A D4A 15.