MESIR—Pemerintah Mesir dikabarkan telah mengkritik langkah AS yang menahan bantuan 95,7 juta USD kepada Mesir. AS juga menunda bantuan 195 juta USD karena khawatir bahwa Mesir telah gagal maju dalam menghormati hak asasi manusia dan norma demokrasi.
Menurut laporan Memo pada Selasa (22/8/2017), keputusan tersebut diambil setelah Perdana Menteri Mesir Abdel-Fattah el-Sisi mengizinkan undang-undang untuk membatasi LSM. Bahkan, undang-undang ini telah diberlakukan pada bulan Mei yang membatasi aktivitas LSM di negara tersebut setelah meyakinkan pejabat AS awal tahun ini bahwa undang-undang tersebut tidak akan disahkan.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut mencerminkan ‘penilaian yang buruk mengenai sifat hubungan strategis yang mengikat kedua negara selama dua dekade.’
Mesir merupakan sekutu Timur Tengah yang penting bagi AS. Mesir berbatasan dengan Israel dan menguasai Terusan Suez, keduanya merupakan aset strategis. Selama 30 tahun terakhir, AS telah menyediakan hampir 80 juta USD ke Mesir dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi.
Mesir memperingatkan bahwa keputusan tersebut dapat memiliki ‘dampak negatif’ terhadap kepentingan bersama di antara kedua negara. []