KETUA Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep tak masalah partainya tidak lolos ke Senayan, sebutan untuk DPR, meski telah keluarkan dana kampanye mencapai Rp 80 miliar. Kaesang menyebut hal itu merupakan hal yang biasa.
“Saya sebagai ketua umum nggak masalah. Ini namanya politik kita harus siap menang, siap kalah. Dan ini menjadi hal yang biasa sekali kalau kita mengeluarkan sebuah anggaran, hal yang biasa,” kata Kaesang di DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Menurut Kaesang, hal tersebut merupakan sebuah proses bagi PSI agar bisa menjadi jauh lebih dewasa dan lebih baik dalam berpolitik ke depannya.
BACA JUGA: Kaesang Beri Isyarat Jokowi Bisa Jadi Ketua Umum PSI
Kaesang juga mengaku pertemuan dirinya dengan pemenang pilpres 2024, Prabowo Subianto di Kartanegara pada Rabu (20/3) itu tak membahas mengenai jatah menteri.
“Masalah menteri itu kan kemarin adalah pertama kali saya ketemu Pak Prabowo setelah beliau ditetapkan sebagai Presiden 2024-2029 dan saya tidak membahas sama sekali soal jatah menteri, wamen, atau apapun itu,” ucap Kaesang.
Putra bungsu Presiden Jokowi itu juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mencoblos PSI pada 14 Februari lalu. Kaesang menyebut akan tetap berjuang dengan cara mereka dan akan terus melakukan evaluasi.
“Walau kami belum bisa masuk ke Senayan, tapi kami akan tetap berjuang dengan cara kami, karena bagaimanapun kan masih ada kursi di beberapa provinsi dan kabupaten kota yang apa namanya, meningkat cukup pesat, mungkin sekitar 200, 200-an%,” tutupnya.
Berdasarkan rekapitulasi nasional suara Pemilu 2024 pada Rabu (20/3), ada 8 parpol yang meraih suara di atas 4% sehingga dinyatakan lolos parlemen, PPP dan PSI tidak mencapai 4%.
KPU sebelum mengumumkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) partai politik peserta Pemilu 2024. PDIP menjadi partai politik dengan pengeluaran dana kampanye terbanyak sebesar Rp 173,221,200,996.00.
Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik mengatakan penyampaian LPPDK dilakukan paling lama 15 hari setelah pemungutan suara. Penyampaian LPPDK dimulai 23-29 Februari 2024.
BACA JUGA: Soal Pengeluaran Dana Kampanye PSI hanya Rp 180 Ribu, Kaesang: Itu Salah Input
“Setelah menerima Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Tahun 2024, KAP yang ditunjuk oleh KPU akan melakukan audit atas laporan yang diterima paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak KAP menerima Laporan Dana Kampanye dari Peserta Pemilu,” kata Idham kepada wartawan, Kamis (7/3).
Dalam LPPDK yang disampaikan partai politik, PDIP menjadi parpol dengan penerimaan dan pengeluaran terbanyak selama kampanye. Pengeluaran itu berasal dari penerimaan dana sebesar Rp.173,397,897,536.00
Kemudian disusul oleh Partai Gerindra dengan pengeluaran sebesar Rp.92,839,827,846.61 dari penerimaan sebesar Rp.92,842,469,477.40. Selanjutnya, di urutan ketiga terdapat PSI dengan pengeluaran sebesar Rp.80,096,534,876.64 dari penerimaan Rp.80,098,501,068.20. []
SUMBER: DETIK