KUNCI untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT untuk tindakan sehari-hari adalah memperbaiki niat. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niat…” (HR Bukhori dan Muslim)
Nabi juga bersabda:
“Tentu saja, Allah tidak melihat bentuk (penampilan) atau kekayaan Anda. Tetapi Dia hanya melihat hati dan perbuatanmu.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Niat Adalah yang Paling Utama
Seseorang diadili sesuai dengan niatnya. Karena itu, seorang Muslim harus berhati-hati untuk memastikan bahwa niat di balik tindakan mereka itu murni untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Pada Hari Pengadilan, ketika seseorang sangat membutuhkan lebih banyak perbuatan baik (hassanat), tidakkah mereka akan menyesal bahwa sebenarnya mereka bisa setiap saat mendapat pahala dari Allah SWT hanya jika mereka memperbaiki niat mereka?
Alih-alih mengabaikan niat dan kehilangan pahala besar ini, sekarang saatnya untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan kita dan menuai manfaat untuk akhirat.
Cara praktis untuk menerapkannya adalah dengan meniatkan segala perbuatan karena Allah semata, bahkan jika hal-hal ini tampaknya tidak signifikan, sepele, atau biasa. Dengan melakukan ini, Anda dapat memperoleh pahala untuk amal yang Anda perbuat, insya Allah.
Berikut adalah beberapa tips praktis cara memperbaiki niat dalam beramal:
1. Bersikap baik kepada tamu. Pikirkan lah, apakah hal itu hanya karena memang perlu; ATAU dengan niat memiliki perilaku yang baik untuk menyenangkan Allah SWT?
2. Pergi bekerja. Pikirkan lah, apakah hal itu karena memang Anda harus; ATAU pergi dengan tujuan menjaga keluarga seseorang demi Allah SWT?
3. Makan. Pikirkan lah, apakah hal itu memang karena Anda lapar; ATAU dengan niat memberi energi bagi diri sendiri untuk menyembah Allah SWT?
BACA JUGA: Musykilah Niat
4. Tidur. Pikirkan lah, apakah hal itu karena memang Anda lelah; ATAU dengan niat bangun untuk shalat Subuh?
5. Pergi ke sekolah/perguruan tinggi. Pikirkan lah, apakah hal itu karena memang Anda harus; ATAU mencari ilmu demi Allah SWT?
6. Meluangkan waktu untuk bersantai. Pikirkan lah, apakah hal itu hanya karena Anda merasa malas; ATAU mengisi kembali energi Anda sehingga Anda akan memiliki kekuatan untuk melakukan tindakan ibadat nanti?
Pertimbangan yang serupa juga bisa diterapkan dalam berbagai kegiatan lainnya. Ini bisa dilakukan untuk meluruskan niat dalam setiap tindakan kita. []
SUMBER: ABOUT ISLAM