SECARA harfiah, darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu sel darah merah dan sel darah putih, yang masing-masing memiliki fungsi dna tugas tersendiri. Dalam kaidah ilmu kesehatan Cina, khususnya bagi para tabib Cina, darah dianggap sebagai obat “obat mujarab kehidupan.”
Di Barat, darah terutama dianggap tersusun atas sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Fungsi utama sel-sel darah merah adalah sebgai pembawa makanan (termasuk oksigen dan chi) ke organ-organ dan jaringan-jaringan melalui pembuluh darah nadi. Sisa-sisa makanan juga diangkut oleh darah dari jaringan-jaringan ke organ pembuangan.
Darah akhirnya kembali ke jantung melalui pembuluh-pembuluh nadi. Darah bertugas sebagai penyalur atau pengangkut produk-produk penting yang dihasilkan oleh berbagai organ tubuh ke organ-organ lain yang membutuhkannya agar dapat berfungsi secara normal dan tetap bisa hidup.
Setiap sel darah memiliki sifat-sifat yang mirip dengan baterai kecil yang dapat menyimpan muatan-muatan listrik dan membawanya ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, darah juga dapat membantu menyamakan tingkat chi di seluruh tubuh, menyediakan interaksi yang harmonis antara satu komponen tubuh berbeda yang disediakan oleh darah.
Ada sejumlah hal yang penting diperhatikan di sini.
Pertama, sel-sel darah pembawa makanan ke seluruh tubuh. Gangguan apa pun pada kleancaran aliran darah akan menyebabkan gagalnya sel-sel darah lain menerima oksigen, gizi dan energi.
Sel-sel darah yang baru dan segar diproduksi secara terus menerus dalam sumsum tulang belakang untu mengganti sel-sel lama yang sudah aus. Ketika sumsung tulang belakang usia lanjut, sel-sel yang diproduksi memiliki kualitas yang rendah.
Kedua, untuk menjaga agar sel-sel darah terus menerus memasok makanan yang cukup dan membuang sisa-sisa makanan dari dalam tubuh, sistem sirkulator harus tetap sehat. []
SUMBER: Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan Cina – Lukman Hakim Setiawan