Oleh: Arif Siddiq Razaan
DENGAN menyebut nama Allah Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Abi Khalid Al Abdillah yang telah lama membujang, setulus jiwa-raga hendak melepas masa lajang. Meski sederhana dalam tampang, namun memiliki mental kuat saat berjuang. Bergiat kerja menghasilkan uang untuk menafkahi istri tersayang. Sebagai bukti kesungguhan niat telah menjulang, sudilah kiranya dilakukan seleksi ketat hingga berulang. Hafalan Qur’an siap dikumandang, perihal sopan santun telah dikarib ajar jiwa yang lapang, bila perlu sanggup pula diajak bertanam padi di ladang.
Memberanikan diri datang sebab enggan disebut sebagai pecundang. Apalagi cinta telah menggema serupa alunan gendang. Itu petanda kesanggupan berumah tangga siap ditambang. Daripada syahwat membandang. Hingga terjebak pergaulan bebas yang sedemikian kondang. Baiknya mengajukan diri menikahi gadis yang disuka patut disambang.
Sungguh ketulusan kalbu menyemerbak kembang. Segala setia berbalut rindu siap memadu kasih dan sayang. Jangan ragu atau pun bimbang. Daku datang tanpa piutang, bahkan bisnis diproses segala bidang. Insya Allah bisa membangun keluarga segagah gelombang. Mampu menghalau segala duka meski sembunyi di celah lubang.
Demikianlah kata diujar untuk meminang. Besar harap ditelaah dengan berbagai sudut pandang. Bila masih dirasa ada yang kurang. Mohon berilah saran untuk perbaikan di masa mendatang. Akan tetapi kalau memang sudah dianggap matang. Tawaran menyegerakan prosesi nikah patut disumbang. Bukankah syiar menyempurnakan separuh agama patut segera ditembang. Insya Allah segala kebaikan menyambut langkah di pintu gerbang. Asalkan doa restu ke dua orang tua turut membentang. Sesungguhnya hal demikian laksana pijaran bintang. Membawa hidup menuju jalan yang terang. []