INI kisah salah satu coachee saya yang sangat dramatis. Sebut saja namanya Bu Lis.
Saya inget betul. Beliau duduk paling depan saat mengikuti pelatihan bisnis di Makasar. Setiap bicara pasti nangis, Setiap ada materi yang emosional, lebih-lebih lagi nangisnya.
Beliau sosok wanita luar biasa. Sosok pengusaha langka yang ada di jaman hedon ini. Kenapa langka? Nanti kamu akan menemukan jawabannya kalau baca cerita ini sampai habis.
Di akhir sesi pelatihan, saya menawarkan ke peserta untuk ikut program coacing khusus di esok harinya. Tapi hanya maksimal 7 orang.
Karena yang mau banyak, akhirnya panitia melelang 7 sedekah terbaik yang boleh ikut coaching.
Sedekahnya untuk pembangunan Kampoeng Tahfidz Preneur BSD Tangerang.
Sayangnya ibu ini, kalah lelang. Ada yang berani lebih tinggi sedekahnya.
Pas banget, mata saya tertuju ke beliau. Dan saya lihat, beliau begitu sedih karena ga bisa ikut kelas coaching. Lalu terlihat dia manutup matanya, dan saya yakin dia sedang berdoa. Raut mukanya terlihat sangat tulus berserah diri pada Sang Pendengar Doa.
Tiba-tiba doanya dikabulkan,
Ada peserta yang mundur ikut, akhirnya beliau bisa ikutan.
MasyaAllah..
Entah kenapa mata saya terus perhatikan ibu ini. Saya perhatikan ibu ini begitu dekat dengan Sang Pengabul Doa.
Makin penasaran saya sama beliau.
Esoknya saat kelas coacing.
“Terpaksa”lah dia harus ceritakan semuanya. Karena penting buat saya sebagai data awal untuk proses coaching berjalan baik.
Akhirnya saya tahu, kenapa beliau begitu lembut hatinya. Dikit-dikit nangis. Dan Doa mudah terkabulkan.
Ternyata beliau baru saja “membangkrutkan” bisnis besarnya. Loh ko’ membangkrutkan? Iya betul. Dengan sengaja dan 100% sadar beliau dan suaminya menutup bisnis percetakannya.
Bisnis yang sudah lama mereka rintis, sampai besar dan sudah cukup terkenal di kotanya.
Omset besar, proyek ga putus-putus. Tapi justru dia tutup bisnisnya.
Kenapa?
Salahnya apa?
‘Salah’nya dia habis ikut sebuah training yang berjudul PPA (Pola Pertolongan Allah)
Setelah ikut PPA,
Dia tersadar bahwa yang selama ini dia jalani di bisnisnya banyak subhat dan jelas haramnya. Percetakannya harus ‘bermain pelicin’ agar dapat projeknya.
Beliau putuskan untuk menutup bisnisnya, hijrah ke bisnis lain yang jauh dari unsur KKN.
Keputusan yang sangat berani. Bagaimana tidak, omset sudah ratusan juta bahkan sekali-kali sampai milyaran. Aset percetakannya sudah banyak, tiba-tiba harus mengalami omset nol. Aset tak terpakai.
Keputusan super nekad ini, yang menurut saya keren banget.
Dia lebih memilih omset nol dari pada omset milyaran tapi jalannya membuat Allah murka.
Dia lebih memilih Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Kaya lagi Maha Tahu kebutuhan hamba-hamba-Nya.
Omset nol, yang akhirnya Allah kembali kepada ibu ini. Beliau cerita, “Saya sering nangis bukan karena saya menangisi kehancuran bisnis saya. Bukan karena omset saya yang jadi nol.
“Saya sering menangis, karena saya menemukan jalan saya kembali.”
Nyeeeeeessss banget ga sih.
Ya..
Ini kerennya. Apapun kondisinya, asal Allah selalu menemani kita.
Pantas beliau begitu teduh pandangannya, lembut hatinya, mudah terkabulkan doanya.
Di saat seperti inilah bisanya pertolongan Allah begitu dekat dan terasa.
Singkat cerita, seharian mengikuti proses coaching, alhamdulillah akhirnya beliau menemukan karpet merahnya. Menemukan jalan bisnis terbaiknya.
Satu bulan tak bersua, tiba-tiba beliau memberi kabar. Ide bisnis saat coaching sudah berjalan. Siap mengejar impian, sedekah 1 milyar tiap bulan dan memiliki 100 ribu karyawan.
Allahu Akbar!
Mari kita doakan, bisnis barunya, Esjum (ice cream si jum), yang kebetulan beliau PJ gerakan “SIJUM” di kotanya, Allah mudahkan bisnisnya. Besarkan bisnisnya. Allah datangkan pelanggan-pelanggan dan mitra loyal kepadanya.
Esjumnya bisa dijual oleh banyak mitra termasuk oleh semua PJ siJUM seluruh kota di Indonesia. Ini sangat mungkin karena beliau menyediakan paket kemitraan dengan bentuk ice cream serbuk, sehingga mitra-mitranya tinggal mencampur dengan air dan pengirimannya lebih mudah.
Kita doakan juga, semoga terwujud mimpi besarnya sedekah 1 milyar setiap bulan dan memiliki karyawan 100 ribu orang.
Semoga kamu yang mendoakan, juga Allah jadikan mudah urusannya, berkah rizkinya dan luas manfaat hidupnya.
Ohya bagi kamu yang mau ikutan belajar bisnis bareng Kampus Pengusaha Muslim atau berjejaring sesama pengsaha muslim, yuks ikutan
Atau
Semoga sukses dan berkah bareng-bareng ya. []