SEBELUM Islam berkuasa di bumi Eropa, masyarakat Andalusia dahulu berada di bawah kepemimpinan Raja Roderick (pemimpin kerajaan Gothic atau Visigothic) yang dikenal sebagai penguasa yang tidak toleran terhadap kebinekaan dan keanekaragaman agama dan kepercayaan masyarakat Andalusia.
Masyarakat dipaksa untuk masuk agama Kristen, bahkan membunuh mereka yang tetap mempertahankan agamanya. Sikap kepemimpinan Raja Roderick membuat bumi Andalusia menjadi masa kegelapan peradaban.
Pada masa kerajaan gothic masyarakat mengalami penderitaan, kemelaratan akibat ketidakadilan, dan ketertindasan masyarakat kelas bawah ataupun masyarakat yang merasa tidak sepakat dengan kerajaan. Keadaan tersebut diperparah dengan kebijakan ekonomi kerajaan yang membiarkan tanah-tanah tidak digarap, pabrik-pabrik ditutup secara sepihak, dan sarana transportasi tidak mendapatkan perhatian.
BACA JUGA: Belajar Toleransi dari Andalusia
Hal itu memicu mundurnya bahkan lumpuhnya ekonomi masyarakat.
Sejak kekuasaan Islam menduduki Andalusia (711-755 M), Islam sudah mulai membangun peradaban yang dahulu kelam di bawah kepemimpinan raja Roderick.
Masyarakat Andalusia merasakan bahwa Islam membawa perdamaian ke semua etnis ataupun agama Islam, masyarakat di beri kebebasan untuk berpegang teguh pada agamanya dan dilindungi keamanannya. Pada rentang waktu 755-912 M. pada masa ini, Andalusia di bawah Gubernur Bani Umayyah yang independen dari Daulah Abbasiyah.
Pada masa ini didirikanlah pusat pendidikan dan masjid di kota-kota besar Andalusia. Di antaranya adalah masjid Cordova.
Masa keemasan Andalusia di mulai pada rentang waktu 912-1013 M, dibawah pemerintahan Khalifah Abdurrahman III yang berjuluk an Nasir. Pada masa ini pemerintah mendirikan Universitas Cordova dan masyarakat pada masa ini dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.
Hal ini mengingat kebijakan yang diterapkan oleh an Khalifah yaitu membagi anggaran negara menjadi tiga; untuk administrasi negara, pembangunan, dan kesejahteraan rakyat. Pada masa ini juga dinilai sebagai masa kemajuan di segala bidang.
Dan yang seperti kita ketahui, di zaman keemasan Andalusia juga terlahir seorang ilmuan besar ekonomi, yaitu Ibnu Khaldun atau di kenal sebagai bapak ekonomi Islam. Nenek moyangnya berasal dari Hadramaut yang kemudian berimigrasi ke Seville (Spanyol) pada abad ke-8 setelah semenanjung itu dikuasai Arab muslim. Keluarga yang dikenal pro Umayah ini selama berabad-abad menduduki posisi tinggi dalam politik di Spanyol.
Ibnu Khaldun pernah mengunjungi Andalusia dan Maroko. Di kedua negara itu ia sempat menimba ilmu dari para ulamanya, antara lain Abu Abdullah Muhammad al-Muqri, Abu al-Qosim Muhammad bin Muhammad al-Burji, Abu al-Qasim al-Syarif al-Sibti, dan lainnya. Sebagai sekretaris Sultan Abu Salim, Ibnu Khaldun diterima dengan penghormatan di istana Raja Muhammad V di Granada. Salah satu karya fenomenal Ibnu Khaldun adalah Kitab Al-Muqaddimah, yang selesai penulisannya pada November 1377.
BACA JUGA: Ketika Musik Menggema di Andalusia
Namun dapat kita simpulkan bahwa faktor eksternal yang mendorong kemenangan umat Islam dalam menaklukkan Andalusia adalah kacaunya keadaan politik, sosial, dan ekonomi pada masa kerajaan gotik. Adapun faktor dalam, yang mendorong suksesnya pendudukan Islam di Andalusia adalah keadaan para penguasa dan pemimpin yang solid dan ajaran Islam yang bersifat toleran dan kasih sayang.
Spirit ajaran Islam mengilhami kekuatan militer umat Islam untuk bersikap sabar, tabah, dan berani dalam menghadapi setiap pertempuran. Kenyataannya sampai saat ini Islam telah memberikan banyak konstribusi kepada Eropa dari berbagai aspek, sehingga saat ini banyak ilmu dari para ilmuan muslim telah membangun Eropa saat ini. Wallahu `alam. []
Sumber:
• Peradaban Islam Di Andalusia : oleh Ahmat Roes, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
• Pemikiran Ekonomi Bapak Ekonomi Islam; Ibnu Khaldun : oleh Choirul Huda, IAIN Walisongo Semarang.
_________
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.