Oleh: Yana Nurliana
ahm4444d@gmail.com
SAYA bukan fans-mu.
Karena saya tak terlalu mengikuti perkembangan TV,
Juga tak mengamati geliat dakwahmu di dunia entertainmen.
Tapi jujur
Saya menyukaimu.
Saya senang dirimu hadir memberi ‘pilihan baik’ untuk ‘di-idolakan’ (terutama) di kalangan remaja muslimah..
Pilihan baik di tengah rusaknya pilihan-pilihan idola zaman sekarang.
Saat para artis muda yang terbukti dan tertangkap basah nyambi jadi pelacur, sebagian bahkan mengakuinya. meski sebagian lagi masih berkelit sampai lidah terlilit.
Mereka begitu percaya diri.
Bebas mondar mandir bicara di TV karena tak ada undang-undang yang boleh memenjarakan mereka meski bukti cukup.
Karena hukum di negeri kita, menyebut mereka: korban!
(xixixi korban kok bangga pamer-pamer harta hasil prostitusi di sosial media xixixi)
Dan kamu hadir, di antara sedikit pilihan baik itu.
Memberi kampanye menawan.
Bahwa dengan hijab remaja muda tetap bisa terlihat cantik, cerdas dan elegan
Bahwa menikah Muda dengan taaruf yang benar adalah pilihan terbaik daripada pacaran tanpa komitmen yang berujung hamil duluan.
*
Ustdzah Oki..
Belakangan ini saya ikut baca-baca mengenal dirimu lagi setelah ramai ‘sekelompok’ siluman menggalang petisi menjegal jalanmu..
Sttt..
Harusnya sebenarnya kauabaikan saja!
Tak bernama.
Tak berani tampil di muka.
Tapi melakukan pembusukan dan fitnah pada seseorang… adalah siluman!
Okky JellyDrink… begitu saja provokator tak berwujud itu menyebut dirinya.
Tak usahlah kauresahkan!
Orang fitnah tapi tak berani menampakkan identitas,
Tak perlu diberi ruang untuk bersedih.
*
Ustadzah Oki,
jangan berhenti!
Provokator siluman itu,
Mereka hanyalah pembenci kebaikan.
Mereka masih orang yang sama yang berusaha membunuh karakter para motivator kebaikan di negeri ini.
Mereka geng sama yang membuat org baik tidak punya panggung untuk berdakwah.
Mereka benci jika negeri ini menjadi baik.
Lihatlah Aa’ Gym yang berusaha ‘dimatikan’ karirnya ‘hanya’ karena (hak memilih) poligami halalnya.
Lihat Ustadz Yusuf Mansyur yang pernah dituduh menipu padahal yang menipu hanyalah salah seorang dari ribuan jamaahnya.
Lihat Kyai Zainudin MZ yang difitnah menodai penyanyi dangdut kampung, yang konon kejadiannya beberapa tahun lamanya baru dimunculkan ke mulut media, terutama media drakula yang haus darah daging ulama.
Fitnahnya ‘dicuekin’, alhamdulillah.
Namun karena sudah kadung populer, akhirnya si penyanyi kampung yang hanya bermodal seksi itu lebih banyak mondar-mandir di acara gosip artis dengan sensasi kampungan tanpa prestasi.
Lihat juga bagaimana Mario Teguh dijadikan bulan-bulanan hanya karena menyebut ‘wanita perokok dan sering ke klub malam tidak pantas dijadikan ibu’.
Dan banyak lagi.
Guru-guru kebaikan.
Ustadz-ustadzah penyampai nasihat yang berusaha disingkirkan, dengan fitnah murahan.
Jadi,
Jangan berhenti!
Jalan kalah dan mengalah pada siluman!
*
Ustadzah Oki.
Tak perlu berlelah membuat klarifikasi.
Soal gelar.
Soal pendidikan.
Soal buku-buku karyamu.
Soal ilmumu.
Soal tarif dakwahmu.
Tak usah!
Yakinlah.
Pembenci tak membutuhkan penjelasan.
Kebencian mereka tanpa alasan.
Kebencian mereka hanya untuk satu tujuan.
Agar negeri ini jauh dari kebaikan.
*
Ustadzah Oki.
Lanjutkan saja perjuangan!
Jadikan pembenci sebagai humor selingan.
Terus saja menambah ilmu, lalu (kembali) sampaikan
Begitu kita diperintahkan bukan?
(Tau) satu ayat (Quran) sampaikan!
Kita tak butuh izin siluman untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan! []