DEBAT sering terjadi di antara manusia, sekalipun manusia tersebut memiliki ilmu yang tinggi. Namun sebagai Muslim, kita patut waspada dengan debat kusir lantaran bisa menyesatkan dan menutup pintu hidayah, selain menimbulkan dampak buruk lainnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah sebuah kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada di atas hidayah kecuali yang suka berdebat, kemudian beliau membaca (ayat) :’Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja.’” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
BACA JUGA: Adab Berbicara, Berdebat dan Mendengar Pendapat
Mengapa bisa tersesat? Karena berdebat kusir yang mengeraskan hati dan meredupkan cahaya hidayah. Malik rahimahullah berkata “Berdebat dalam ilmu akan membuat keras hati dan mewariskan dendam.” (Mukhtashar Tarikh Dimasqa Hal 11)
Berdebat juga bisa menjadikan seseorang menjadi sesat karena merupakan sebab Allah menginginkan keburukan pada seorang hamba.
“Apabila Allah menginginkan seorang hamba dengan keburukan, maka Ia akan menutup pintu amal dan membuka pintu perdebatan baginya.” (Al-Hilyah 8/361)
Berdebat juga menimbulkan permusuhan, padahal sesama kaum muslimin itu bersaudara. Nabi Sulaiman ‘alaihis salam berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” (Syu’abul Iman: 8076 Al-Baihaqi)
Karenanya, sebaiknya kita hindari debat kusir yang tidak bermanfaat walaupun kita menang.
BACA JUGA: Ini 10 Tipuan Ampuh Jin untuk Sesatkan Manusia?
Bisa jadi dia menolak kebenaran karena gengsi kalah padahal dia mengakui kebenaran telah datang. Mengalah untuk menang, mundur selangkah (mengambil kuda-kuda) untuk melompat jauh ke depan. itulah kemenangan bagi mereka yang berjiwa besar menghidari debat tidak berguna
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.” (Shahih at-Targib wat Tarhib, jilid 1, no. 138). []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID