BENCANA alam seringkali meninggalkan luka dan kesedihan yang mendalam. Namun, ada juga keharuan dan pelajaran sarat makna yang bisa dipetik dari kisah di baliknya. Salah satunya dari kisah para korban.
Gempa dan tsunami di kota Palu, bukan hanya meluluhlantakan bangunan dan fasilitas umum, termasuk sebuah pondok pesantren. Bencana ini juga merenggut nyawa salah satu di ponpres tersebut.
Namanya Deby Fatimah Mondo (19). Dia diketahui sedang mengikuti program hafalan quran atau hafizah sejak beberapa bulan yang lalu di ponpres tersebut.
BACA JUGA: Inilah 10 Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah Dunia
Kepergian Deby mengguratkan luka yang mendalam di hati keluarga dan sahabatnya. Hal itu diungkapkan Desy Mardianti Muchtar, saudara sepupu Deby, melalui akun media sosialnya.
Desy Mardianti menuturkan saat gempa terjadi, Deby sedang bersama 8 orang temannya yang juga ikut menjadi korban. saat itu Deby baru selesai berwudlu dan hendak melaksanakan sholat Magrib. Saat itulah, bertepatan dengan hari ulang tahun Deby, Jumat (28/9/2018), gempa terjadi.
“Deby shalihah yang sedang menghafalkan Qur’an di pondok.
Ketika dihantam reruntuhan gempa, sedang berwudlu untuk sholat Magrib.
Terkubur reruntuhan gedung pondok bersama 8 orang temannya.
Hari ini mayatnya telah diangkat, jannah (surga) menantimu, shalihah.
Kamu cantik dengan cadarmu, sepupuku.
Semoga kamu menjadi bidadari syurga seperti yang kamu cita-citakan.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, ia pergi tepat di hari kelahirannya,” tulis Desy di Instagram Story @dsmuchtar.
Tak hanya itu, Dessy juga mengungkapkan kronologi seusai almarhumah Deby berwudlu.
Menurut keterangan yang diperoleh Desy dari kesaksian temannya Deby, saat gempa terjadi Deby punya kesempatan untuk keluar dari bangunan pondok. Teman-temannya pun sudah menarik Deby untuk keluar dari bangunan karena tahu pasti bangunan akan roboh.
BACA JUGA: Fauziyatul Khaeriyah, Hafidzah 30 Juz yang Meninggal Dunia Tertimpa Bangunan Saat Gempa Palu
Sebaliknya, Deby memilih untuk bertahan, karena dia dalam kondisi belum berhijab. Dia pun memilih untuk mencari hijab dan cadarnya terlebih dahulu.
Beragam ucapan duka cita dan doa pun terus mengalir di akun Facebook milik Deby, yang bernama Fatimah Deby.
BNPB mencatat, jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah hingga Sabtu (29/9/2018) malam mencapai 832 orang. []
SUMBER: TRIBUNNEWS