DEPOK, JAWA BARAT–Bupati Purwakarta, mengatakan kemiskinan yang tinggi lantaran konsumerisme yang juga tinggi di Jabar harus dirubah dengan sistem pendidikan berkarakter.
“Kenapa terjadi kemiskinan, karena lepasnya aset, perubahan kultur. Di desa (dulu) orang menggunakan kayu bakar, anak-anaknya mengambil kayu bakar, kata Dedi saat menghadiri Dialog Terbuka Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) yang diselenggarakan di Gedung Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12).
Ketua DPD Golkar ini menjelaskan, hari ini ketika ada LPG, anak-anak justru tidak ada pekerjaan. “Mereka lebih banyak main gadget, ke warnet. Ini penyumbang kemiskinan,” pungkasnya.
Dedi menegaskan, bahwa kultur melahirkan kekuatan bangsa yang kuat. “Runtuhnya kultur runtuhnya ekonomi bangsa,” tambahnya.
Kemudian, tentang bonus demografi usia produktif yang tak lama lagi didapat Indonesia, ia mengutarakan bahwa kaum muda di Jabar sangat cepat memahami perubahan dan mengadopsi tren. Hal itu menurutnya justru akan menghasilkan bencana jika daya dukung kekulturan di keluarga lemah.
“Pendidikan entrepreneurship sejak kecil harus dikembangkan. Manusia unggul lahir dari lingkungan dan tradisi,” pungkas Dedi. []
Reporter: Rhio