PERTANYAAN “Orang kaya itu yang punya berapa banyak tabungan?” sebenarnya punya jawaban yang relatif—tergantung dari sudut pandang, konteks sosial, dan cara seseorang mengelola keuangan.
Tapi yuk kita bahas dari beberapa perspektif:
1. Dari Perspektif Finansial Murni:
Beberapa lembaga keuangan mengklasifikasikan kekayaan berdasarkan jumlah aset atau tabungan:
Kelas Menengah Atas (Upper Middle Class):
Punya tabungan/investasi di atas Rp500 juta – Rp1 Miliar.
High Net Worth Individual (HNWI):
Memiliki aset likuid (bisa diambil dengan mudah) lebih dari 1 juta USD (sekitar Rp15 miliar ke atas).
BACA JUGA: Orang Kaya yang Celaka, yang Tidak Mau Sedekah
Ultra High Net Worth Individual (UHNWI):
Punya aset likuid lebih dari 30 juta USD (sekitar Rp450 miliar ke atas).
2. Dari Perspektif Kehidupan Nyata (Praktis):
Orang bisa dibilang “kaya” kalau:
Punya tabungan dan investasi yang cukup untuk hidup nyaman tanpa bekerja selama beberapa tahun.
Bebas utang konsumtif, dan mampu membiayai kebutuhan hidup, gaya hidup, bahkan berbagi tanpa khawatir bangkrut.
Punya passive income yang menutupi semua biaya hidup.
3. Dari Perspektif Islami dan Filosofis:
Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah kekayaan jiwa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, orang kaya adalah yang merasa cukup (qana’ah), tenang hatinya, dan tidak diperbudak oleh harta.
Jadi, “berapa banyak tabungan” bukan satu-satunya tolok ukur kekayaan.
BACA JUGA: 8 Pola Menjadi Kaya Raya Berdasarkan Penelitian
Yang penting:
Punya cukup untuk kebutuhan dan masa depan,
Tidak diperbudak oleh keinginan,
Dan mampu berbagi.
Kalau kamu nyaman secara finansial, bebas dari kekhawatiran harian soal uang, dan bisa hidup tenang, mungkin kamu lebih kaya dari yang kamu kira. []