Pengaruh dari terjalinnya persahabatan hanya ada dua kemungkinan. Pertama, kita yang memberi pengaruh. Kedua, mereka yang memberi pengaruh. Namun, siapapun yang memberi pengaruh, sahabat yang baik akan memebri pengaruh yang baik. Ketaatannya akan membawa kita pada ketaqwaan, karena kebaikan yang selalu ia berikan akan membuat kita ingin menjadi lebih baik.
Rasulullah shalallaahu ’alaihiwasallam bersabda: “Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, Hasan). Dan Allah pun berfirman: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf : 67)
Selektiflah dalam memilih sahabat, jangan sampai salah memilih karena tidak membatasi pergaulan dengan siapapun. karena pengaruh dari seorang sahabat sangatlah besar. Ketahuilah banyak keutamaan memilih sahabat yang membawa kita pada kebaikan dan ketaqwaan.
Berinteraksi dengan sunnah Rasulullah
Selama terjalinnya persahabatan akan saling mengingatkan sabda Rasulullah seperti menyebarkan salam, memberi senyuman, mengucapkan perkataan yang baik terbaik, menjenguk saat sakit, senantiasa mendoakan, memberi pujian yang menyenangkan hati, memberi kegembiraan dalam hati, tidak akan mengolok atau mempermalukan, ia memberi udzur jika kita salah, mudah memaafkan, tidak mudah emosi dan membantu saat lapang maupun sempit.
Semakin bertambah keimanan dan ketaqwaan
Tidak dapat dipungkiri bahwa keimanan dan ketaqwaan kita tergantung dari sahabat yang selalu bersama kita. Kita banyak menghabiskan waktu bersama sahabat, jadi jika berkumpul dengan sahabat yang baik, waktu yang dihabiskan akan terpakai untuk melakukan kebaikan.
Istiqomah dalam taqwa
Allah berfirman: “Bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Ali Imran: 101)
Pahamilah diantara penyebab istiqamahnya seseorang adalah lingkungan dan sahabat yang baik.
Memberi kekuatan
Allah Ta’ala berfirman tentang perkataan Nabi Musa ‘Alaihissalam, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku dan jadikanlah ia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau” (QS. Thaha : 25-34)
Ketahuilah bahwa seorang Nabi juga membutuhkan sahabat untuk memberinya kekuatan dalam melakukan sebuah kebaikan.
Langgeng di dunia dan akhirat
(Berdasarkan QS. Az-Zukhruf: 67), persahabatan tanpa taqwa hanya tinggal menunggu waktu untuk terjadinya perpecahan di dunia maupun di akhirat. Sedangkan persahabatan yang didasari dengan ketaqwaan akan kekal sampai sampai saling menolong diakhirat kelak.
Dikumpulkan pada hari kiamat
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallaahu ’alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat wahai Rasulullah?” Beliau shallaahu’alaihi wa sallam berkat: “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa, dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.” Beliau shallallaahu’alaihi wa sallam berkata: “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam riwayat lain di Shahih Bukhari Anas mengatakan, “Kami tidak pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami mendengar sabda Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam: Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai. Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar. Aku berharap bisa bersama mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”
Untuk apa menghabiskan waktu banyak dengannya apabila akhirnya akan saling membenci? Kita semua berharap bahwa tidak ada yang ingin pecah dan bermusuhan dengan sahabatnya. Wallaahu a’lam []
Sumber: Muslimah. Or.Id