SUATU hari Abu Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah, istrinya, berjalan menuju tanah lapang. Anak Abu Sufyan yang masih bocah bernama Muawiyah berjalan di depan mereka sambil menunggang keledainya.
Tiba-tiba mereka mendengar kedatangan Rasulullah SAW, kemudian Abu Sufyan segera menyuruh anaknya untuk turun dari keledai tunggangannya sambil berkata, “Turunlah, hai Muawiyah, supaya Muhammad bisa menaiki kendaraanmu!”
Kemudian Rasulullah saw menaiki keledai yang ditawarkan Abu Sufyan. Beliau pun berjalan di depan mereka.
Hanya selang beberapa waktu, Rasulullah saw menoleh ke belakang dan berkata kepada keluarga Abu Sufyan, “Wahai Abu Sufyan bin Harab dan Hindun binti ‘Utbah! Demi Allah, kalian pasti akan mati dan akan dibangkitkan. Yang berbuat kebajikan pasti akan masuk surga dan yang berbuat keburukan pasti masuk neraka. Aku berkata kepada kalian dengan benar dan kalian adalah orang pertama yang aku beri peringatan!” Dibacakanlah Surat Fushshilat [41]: 1-11 kepada keduanya.
Selesai mendengarkan perkataan Rasulullah, Abu Sufyan berkata, “Apakah engkau sudah selesai, wahai Muhammad?”
Rasulullah menjawab, “Ya!”
Kemudian beliau turun dari keledai tunggangannya. Muawiyah pun naik kembali ke keledainya dan dibantu ibunya, Hindun. Sambil menaikkan Muawiyah ke atas keledainya, Hindun bertanya kepada Abu Sufyan, “Apakah karena tukang sihir ini kau turunkan anakku dari atas keledainya?”
Abu Sufyan menukasnya, “Tidak! Demi Allah, dia bukan tukang sihir dan bukan pembohong!”.[]