Siapapun pasti akan tergugah hatinya jika mendengar kisah pria penyapu jalan ini. Ia bernama Cui Yibo. Setiap hari Yibo harus membersihkan jalanan Hulunbuir wilayah utara Inner Mongolia. Ia rela bertarung nyawa, bekerja di bawah cuaca ekstrem bahkan bisa mencapai -38 celsius.
Saking dinginnya medan tempat ia bekerja, keringat dan air matanya pun bisa membeku. Dalam menjalankan pekerjaannya, ia tak dibekali peralatan memadai. Yibo hanya bermodalkan jaket, masker dan penutup kepala dalam menjalankan aksinya.
Pekerjaan ini rela ia lakoni bukan karena berhonor besar. Bayaran yang ia dapat untuk pekerjaan ini dinilai tak sebanding. Dengan pekerjaan yang beresiko itu, Yibo hanya dibayar USD 220 atau setara Rp 2,9 juta per bulan.
Meski tak sebanding, ia rela melakukannya lantaran harus membayar hutang kepada teman dan kerabat dekatnya. Yibo pernah meminjam uang kepada mereka untuk pengobatan istrinya. Namun, takdir berkata lain, istrinya meninggal setahun yang lalu.
Kini Yibo tetap berusaha meski dingin menusuk tubuhnya. Ia rela melakukan apapun demi bisa membayar hutangnya tersebut.