SUKOHARJO–Darwin, bocah berusia 12 tahun asal Cemani, Grohol, Sukoharjo ini harus rela mengayuh sepeda berkilo-kilo untuk berjualan cilok. Hal ini dilakukan Darwin agar ia bisa mendapatkan uang untuk membeli kuota internet selama sekolah online.
Berbeda dengan anak-anak seusianya yang sibuk bermain, Darwin Jazilin harus berjualan cilok berkeliling Solo. Uang yang didapatkan dari penjualan cilok ia berikan sebagian untuk orang tuanya dan sisanya untuk membeli kuota internet.
BACA JUGA:Â Tak Mampu Beli Ponsel dan Internet untuk Belajar Online, Siswa Ini Tetap Masuk Sekolah Sendirian
Selama pandemi Covid-19, Darwin harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli kuota internet. Kuota tersebut digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya yang dilakukan secara jarak jauh.
Biasanya, uang yang ia dapatkan dari berjualan cilok bisa ia gunakan untuk jajan bersama adiknya. Namun, semenjak sekolah dilakukan secara online ia terpaksa harus mengurangi uang jajan agar bisa membeli kuota internet.
“Sekarang tugasnya lewat HP terus, bikin YouTube juga. Jadi uangnya buat jajan sama adik dan beli kuota,” kata Darwin, Jumat (24/7/2020).
Sehari-hari, ayah Darwin, Iskandar (39) bekerja sebagai petugas kebersihan di RS dr Oen Kandang Sapi Solo. Gaji yang diperolehnya tak cukup memenuhi kebutuhan keluarga, bahkan kakak Darwin terpaksa putus sekolah saat SMP karena tak memiliki biaya.
Sementara sang ibu juga berjualan cilok dari pagi hingga siang hari. Setelah selesai mengerjakan tugas sekolah, Darwin menggantikan pekerjaan sang ibu menjajakan cilok berkeliling Solo.
Biasanya rute dia berjualan mulai dari Cemani, Sriwedari, Alun-alun Kidul, Tipes, balik ke Cemani. Dia berjualan keliling dengan mengayuh gerobak ciloknya.
BACA JUGA:Â Pemkot Bengkulu Beri Siswa dan Guru Kuota Gratis Demi Kelancaran Belajar Online
Darwin yang baru diterima di SMP Negeri 24 Solo ini mengaku tak malu berjualan cilok. Diusianya yang masih sangat muda, ia sudah berjanji untuk membantu orang tua, tak peduli meski harus kehilangan jam bermainnya hingga merasakan kelelahan.
“Capek ya pasti, tapi sudah niat membantu orang tua. Yang penting pulang bisa bawa uang untuk tambahan penghasilan keluarga,” tuturnya. []
SUMBER: SUARA.COM