JAKARTA–Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan minimarket dengan konsep pemberdayaan kalangan kurang mampu, baik bagi pedagangnya maupun pembelinya. Toko pertama dibangun di Desa Selotong dan Desa Secanggang, Langkat Sumatra Utara.
“Z-Mart didirikan sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat yang tinggi, akan penyediaan kebutuhan rumah tangga. Toko melayani pembelian dengan jumlah banyak atau grosir, dan menyuplai warung-warung kelontong di perkampungan setempat,” kata Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor, belum lama ini.
Selama ini, kata Zainulbahar, masyarakat sekitar dirasa kesulitan menjangkau toko kelontong karena keterbatasan akses transportasi. Selain itu, selama ini pula harga jual di warung-warung grosir dan minimarket yang sudah terkenal memang relatif tinggi atau malah mahal.
Melalui lahan wakaf seluas 150 meter persegi, kata dia, Z-Mart berdiri bersama Z-Cafe. Lokasinya bersebelahan dengan Masjid Desa Selotong, yang sekaligus sebagai lokasi pendidikan spiritual bagi masyarakat untuk dekat dengan masjid, terutama umat Islam.
Z-Mart menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti minyak, gula, sabun, perlengkapan rumah tangga dan hasil kerajinan tangan dari masyarakat sekitar. Untuk Z-Cafe, didirikan untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi masyarakat sambil saling membangun nilai spiritual.
Dikatakan Zainulbahar, sebanyak 33 orang mustahik penerima manfaat menjadi pengelola Z-Mart dan menjalankan aktivitas pelayanan Z-Mart yang buka mulai pukul 06.30 hingga 23.00 WIB. “Setiap waktu shalat, Z-Mart ditutup dan kegiatan jual beli akan buka kembali setelah shalat,” katanya.
Keuntungan lain, kata dia, mustahik mendapatkan harga lebih murah dari toko sejenis dan setiap tahun mereka akan mendapatkan deviden, usai dipotong nilai keuntungan untuk berinfaq bagi kehidupan lansia. Tujuan lain, mendorong mustahik yang mengelola untuk dapat berzakat.
Model Z-Cafe dioperasikan sebagai cafe swalayan, sehingga pelanggan melayani dirinya sendiri untuk pembuatan kopi, mie instan, dan makanan atau minuman lain. Z-Mart juga mampu menyediakan bahan kebutuhan yang harganya lebih murah dibandingkan dari Stabat.
Saat ini, pelayanan pembelian memang masih memberlakukan sistem manual, mengingat peluncuran yang baru saja dilakukan. Tapi, sedang disiapkan cash register untuk menghadirkan pelayanan digital bagi kegiatan jual beli di Z-Mart. []
Sumber: Republika