WASHINGTON—Ratusan ribu perempuan dan pria Amerika Serikat berunjuk rasa di Washington D.C., New York, Los Angeles, Chicago dan sekitar 250kota lainnya dalam Pawai Perempuan kedua di era pemerintahan Presiden Donald Trump, Ahad (21/1/2018).
Mereka mengutuk sejumlah kebijakan Trump sejak menjabat, termasuk penutupan pemerintah karena Trump dan pemimpin Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer gagal menghasilkan sebuah kesepakatan setelah mereka bersitegang soal pembiayaan anak-anak muda imigran.
Para perempuan juga menyeru agar pemilik suara memilih Partai Demokrat dalam pemilihan parlemen November mendatang, agar pemerintahan Trump dapat dikontrol.
Dalam unjuk rasa itu aktris Eva Longoria menyerukan tentang pentingnya suara dari warga atas pemerintahan AS.
“Mereka yang memiliki hak istimewa untuk memilih harus bertindak. Suara kalian adalah senjata yang paling ampuh,” kata Longoria.
Pemimpin Demokrat di kongres AS Nancy Pelosi juga menyerukan hal senada.
“Ketika pemerintahan ini memperingati ulang tahun pertama, beria dia nilai F (gagal). Kita tidak membenci, kita bersatu.”
Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti memperkirakan massa yang hadir dalam aksi kali ini mencapai 600 ribu orang, atau terbesar di seluruh penjuru negeri.
Trump sendiri berkicau di akun Twitternya dan mengklaim kebijakan ekonominya menguntungkan perempuan Amerika.
“Cuaca indah di seluruh negeri, sebuah hari sempurna untuk Pawai Perempuan,” tulis dia. “Silakan merayakan sejarah dan keberhasilan ekonomi selama 12 bulan terakhir. Pengangguran perempuan paling rendah selama 18 tahun terakhir.”
Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan pengangguran perempuan mencapai 3,7 persen pada Desember atau lebih rendah dari rata-rata pengangguran AS yang mencapai 4,1 persen.
Meski begitu, Katie O’Connor, pengacara asal Knoxville, Tennessee, yang datang ke pawai di National Mall, Washington, menginginkan Trump dimakzulkan.
“Saya tidak percaya pemerintahan ini baik untuk perempuan.” []
SUMBER: AAP