KUPANG–Warga Jalan Timor Raya, RT/RW 09/03, Kelurahan Oesapa Barat, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur digemparkan dengan kasus dugaan pembunuhan sadis, pada Kamis (5/9/2019) pekan lalu. Korban yakni dua anak kembar yang baru berusia lima tahun, atas nama Anggi Masus dan Angga Masus.
Kedua korban ditemukan bersimbah darah dengan luka bacok di bagian kepala. Ibu mereka juga kritis di samping kedua anaknya yang telah meninggal, sehingga harus dilarikan ke RSU S.K Lerik Kota Kupang untuk menjalani perawatan intensif.
BACA JUGA: Ini Skenario Istri Bunuh dan Bakar Suami-Anak Tiri di Sukabumi
Kejadian ini diketahui oleh Obir Masus ayah mereka sendiri, ketika pulang dari kerja sebagai kuli bangunan di hotel Ima Kupang. Setibanya di rumah (mess tukang), Obir mendapatkan pintu kamar terkunci sehingga ia memanggil kedua anaknya. Namun tak kunjung dibuka, Obir pun langsung mendobrak pintu. Saat itu pula ia menemukan kedua buah hati dan istrinya sudah tergeletak di lantai bersimbah darah.
Diketahui, pelaku pembunuhan terhadap dua balita kembar ini adalah Dewi Regina Ano, yang tidak lain adalah ibu mereka. Dewi resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kepolisian Resor Kupang Kota.
Penetapan status tersangka terhadap Dewi Regina Ano, setelah penyidik melakukan interogasi sementara di ruang rawat inap Rumah Sakit S.K Lerik Kupang, Kamis (12/9/2019) malam.
“Tadi malam kita lakukan pemeriksaan sementara terhadap Regina dan dia mengakui semua perbuatannya. Kita lakukan interogasi sementara karena kondisi kesehatan yang bersangkutan belum pulih, pasca operasi pada luka di leher dan perutnya,” kata Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooy Nafi, Jumat (13/9).
Menurut Iptu Bobby, pelaku tega membunuh kedua buah hatinya, hanya karena dendam atas permintaan untuk membeli kebutuhan pribadi selalu tidak dipenuhi sang suami.
BACA JUGA: Alasan Haris Simamora Bunuh Dua Anak Diperum Nainggolan
“Dia mengakui semua perbuatannya hanya karena kasih sayang si suami terbagi. Selain itu suaminya pun tidak pernah memenuhi permintaannya untuk membeli keperluan pribadi dia sebagai wanita,” ujarnya.
Bobby menjelaskan kronologi pembunuhan itu berdasarkan pengakuan tersangka. Awalnya, Dewi dengan anaknya berbelanja di kios depan tempat tinggal mereka. Kemudian dia kemudian membujuk anaknya hingga tidur di lantai beralaskan tikar.
“Sekitar setengah jam tidur, dia bangun dan rasa dendam itu terus ada dalam dirinya, dia mengambil parang yang terselip di dinding lalu langsung dia melakukan penganiayaan terhadap anaknya menggunakan parang itu. Jadi posisi kedua anak ini dibunuh oleh ibunya dalam posisi tertidur pulas,” jelas Iptu Bobby. []
SUMBER: MERDEKA