MEMBERIKAN balasan kepada orang karena suatu perbuatan sudah menjadi hal yang rumlah dilakukan. Ketika ada teman membantu tugas sekolah pasti di beri balasan baik, tetapi jika tidak membantu pasti di balasnya tidak baik. Hal tersebut adalah perbuatan yang salah (dendam).
Bukankah kejahatan itu mesti dibalas dengan kebaikan? Tentunya.
BACA JUGA: Tak Ada Dendam
Dendam yaitu memiliki rasa permusuhan dalam hati, ingin membalasnya dan menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati kepada orang yang di benci dan ingin mencelakakannnya. Ini berkaitan dengan amarah yang tidak bisa reda kemudian berujung dendam.
Sebagaimana Rasulallah SAW bersabda yang artinya, “Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi Hamba Allah yang bersaudara satu sama lain (yang muslim) dan tidak halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari hadits tersebut bahwa seorang muslim tidak boleh menyimpan rasa benci atau berdiam-diam selama tiga hari. Dan jelas, dendam itu tidak sesuai dengan ajaran islam. Ketika dua orang berseteru hati mereka akan semakin jauh meski fisik dekat.
BACA JUGA: Obati ‘Penyakit’ Dendammu
Jangankan dengan lawan berseteru, dengan Allah pun jauh hatinya. Apa akibatnya jika hati jauh dengan-Nya? Dosa menghampiri. Maka dari itu berbuatlah baik kepada siapapun, buang jauh-jauh rasa amarah yang mengakibatkan dendam apalagi sampai lebih dari tiga hari, sangatlah tidak di anjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. []
REDAKTUR: AINUN AYU N.