KETIKA Umayyah bin Khalaf menindas dan menyiksa kaum muslimin yang fakir, ialah Bilal bin Rabbah, salah satu budaknya yang menjadi sasaran penyiksaan dan kekejamannya.
Bilal bin Rabbah, dibiarkan kelaparan dan kehausan selama sehari semalam. Ia dibaringkan di atas gurun pasir yang gersang dan panas. Tak hanya itu, Umayyah memerintahkan budak-budak lainnya untuk mengangkat batu besar dan menaruhnya di atas dada Bilal. Umayyah memaksanya untuk kafir kepada Allah dan kembali menyembah Latta dan ‘Uzza. Akan tetapi Bilal tetap teguh tak tergoyahkan, ia mengatakan, “Ahad, ahad (Maha Esa, Maha Esa).
BACA JUGA: Mimpi Rasulullah Mengenai Abu Bakar dan Umar
Abu Bakar yang melihat dan melewatinya berkata pada Umayyah, “Tidaklah engkau takut pada Allah memperlakukan orang ini sedemikian rupa. Sampai kapan (engkau menyiksanya)?”
Umayyah berkata, “Engkau yang merusak keyakinannya, sekarang selamatkan ia dari siksaannya.”
Abu Bakar berkata, “Baiklah, aku akan membayarnya.”
Abu Bakar mengajukan penawaran kepada Umayyah untuk membeli Bilal darinya. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda. Ia mengira Abu Bakar tidak akan mau membayarnya. Tapi ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan sembilan uqiyah emas.
Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, “Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya.”
BACA JUGA: Kesempurnaan Abu Bakar dalam Mencontoh Rasulullah
Abu Bakar membalas, “Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya.”
Abu Bakar bukan hanya membebaskan Bilal, tapi banyak budak laki-laki dan perempuan lainnya yang ia bebaskan. Diantaranya adalah ‘Amir bin Fuhairah, Ummu ‘Ubais, an-Nadhiyah dan anak perempuannya serta banyak budak lainnya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.