AISYAH memiliki pemahaman fiqih yang menakjubkan, pandangan yang tajam, dan pengetahuan yang luas tentang atsar-atsar yang berasal dari Rasulullah.
Abu Salamah ibnu ‘Abdurahman berkata, “Belum pernah aku lihat seseorang pun lebih alim (pakar) dalam masalah sunah-sunah Rasulullah maupun yang lebih faqih mengenai suatu pendapat jika pendapat tersebut dibutuhkan, juga yang lebih alim tentang ayat yang turun maupun tentang suatu kewajiban, selain ‘Aisyah.”
BACA JUGA: Aisyah binti Abu Bakar, Akademisi di Zaman Nabi
Asy-Sya’bi mengatakan, “Aisyah pernah mengatakan, ‘Aku meriwayatkan sekitar 1000 bait syair Labid.’”
Melihat hal tersebut, Asy-Sya’bi pun merasa terkagum-kagum dengan kepakaran dan keilmuannya.
Ia berkata, “Jika memang ini termasuk ilmu yang dihafalnya, lalu bagaimana dengan adab kenabian? Bagaimana dengan pendidikan ilmiah yang ia terima dari Rasulullah?”
Dari sini para sahabat pun sering merujuk kepadanya jika ada permasalahan, juga banyak belajar darinya serta menyerap banyak sekali ilmu dan fiqihnya. Sebagaimana penuturan Ibnu Sa’ad dalam kitab Ath-Thabaqaat, “Aisyah merupakan manusia yang paling alim. Ia sering menjadi rujukan dan tempat bertanya para sahabat senior sekalipun.”
BACA JUGA: Aisyah Tak Mau Turun dari Pundak Rasul
Ibnu Sa’ad menambahkan, “Para shahabat Nabi tidak menghadapi masalah pelik, kecuali mereka menanyakannya kepada ‘Aisyah, dan di sana mereka bisa memperoleh pengetahuan (jawaban) mengenai hal tersebut.” []
Sumber: Aisyah yang cerdas dan yang dicintai/ Penulis: Ahmad Ibnu Salim Baduwilan/ Penerbit: Irsyad Baitus Salam