Syukur seharusnya senantiasa lebih banyak kita haturkan, karena Allah memberikan nikmat yang seringkali kerap tak kita sadari. Nikmat bernafas, nikmat mendengar, nikmat melihat dan masih banyak lagi. Bukankah sudah jelas tertulis di dalam Al-Qur’an bahwa :
Banyak orang yang saat ini selalu merasa kurang dalam hidupnya, dan lupa untuk bersyukur. Padahal di luar sana ada orang yang meski memiliki keterbatasan fisik, ia tetap bersyukur dan mencurahkan hidupnya untuk agama.
Salah satunya adalah seperti kehidupan pria bernama Pak Awadh yang setiap harus berjalan cukup jauh ke masjid, meskipun matanya mengalami kebutaan. Kisah seorang bilal tersebut diunggah oleh akun Heliza Helmi dalam bentuk video.
Diketahui bahwa peristiwa tersebut terjadi di Yaman dan menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi orang yang diberi kenikmatan berupa kelengkapan fisik.
Kehidupan muadzin tersebut terbilang sederhana karena rumahnya beratapkan pelepah kurma dan tanahnya beralaskan pasir.
Pak Awadh berangkat setiap pukul tiga pagi ke masjid, untuk mengumandangkan adzan, Pak Awad ini harus lebih dahulu datang lebih awal. Hampir 10 tahun ia melakukan hal mulia tersebut dan berjalan sendirian dengan mengandalkan seutas tali sebagai penunjuk arah menuju masjid.
Simak vidio ini, mengharukan dan menjadi pembelajaran untuk kita.
[]