DENMARK–Otoritas kesehatan Denmark telah mengeluarkan buklet baru terkait kesadaran muslim akan vaksin Covid-19. Imbauan tersebut mengutip pendapat para ahli kesehatan dan ayat-ayat Alquran. Ini ditujukan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi di kalangan komunitas Muslim di negara itu.
“Organisasi Muslim yang mendukung buklet ini sangat menghormati fakta bahwa ada banyak interpretasi ajaran Islam dan bahwa interpretasi yang muncul di sini tidak dimiliki oleh semua orang,” kata Naveed Baig, seorang imam rumah sakit dan kontributor buklet tersebut. Demikian yang tertulis dalam pengantar buklet, sebagaimana dilaporkan Sputnik News.
“Oleh karena itu, setiap individu didorong untuk terlibat dalam dialog dengan konselor spiritual dan profesional kesehatan mereka sendiri.”
BACA JUGA: 5 Negara Paling Bahagia di Dunia
“percaya kepada Tuhan dan aktif menolong diri sendiri berjalan seiring, dan mereka tidak berlawanan.”
Buklet, yang diterbitkan di halaman Institut Serum Negara, menyangkal kesalahpahaman dan konspirasi yang menghalangi Muslim untuk divaksinasi.
Direktur Jenderal Otoritas Kesehatan Denmark, Søren Brostrøm, menekankan bahwa ribuan pertanyaan tentang COVID-19 telah terjawab.
Brostrøm juga menerangkan, selain pendapat para profesional medis, beberapa jawaban didasarkan pada tafsir Alquran.
Meskipun buklet tersebut telah memicu kemarahan suara-suara konservatif, Dewan Kesehatan Nasional membenarkan pentingnya menghapus kesalahpahaman di kalangan Muslim.
BACA JUGA: Daripada Lepas Cadar, Ayesha Haleem Pilih Tinggalkan Denmark
“Oleh karena itu, leaflet dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama tentang para profesional kesehatan, yang direspon oleh Dewan Kesehatan Nasional, dan yang lainnya adalah teologis. Dan kemudian jelas bahwa ada beberapa tumpang tindih di mana ada masukan dari keduanya ,” kata Niels Sandø Pedersen dari Dewan Kesehatan Nasional.
Islam adalah agama minoritas terbesar di Denmark. Menurut World Population Review yang diterbitkan pada 2019, 313.713 Muslim tinggal di Denmark, atau sekitar 5,40% dari populasi.
Pada 1970-an, Muslim datang dari Turki, Pakistan, Maroko, dan negara-negara Muslim Balkan untuk bekerja. Pada 1980-an dan 90-an, mayoritas kedatangan Muslim adalah pengungsi dan pencari suaka dari Iran, Irak, Somalia, dan Bosnia. []
SUMBER: ABOUT ISLAM