NEW YORK—Utusan Tetap Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley pada Rabu (14/2/2018), mengatakan bahwa sudah saatnya Rusia menggunakan pengaruhnya atas rezim Assad demi terwujudnya perdamaian di Suriah.
“Rusia seharusnya mematuhi zona de-eskalasi untuk membantu proses politik. Rusia juga seharusnya menjamin bahwa senjata kimia harus dihilangkan dari Suriah,” ujar Haley saat pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah.
Haley menyebut rezim Bashar al-Assad sebagai fron Iran dan Hezbollah. Ia pun mengkritik kelalaian Teheran dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya di Timur Tengah.
Haley menegaskan bahwa AS tidak bisa terus mendukung perdamaian sambil mengabaikan dukungan Iran untuk aktivitas terorisme di Timur Tengah dan upaya teroris untuk menetap di negara tersebut.
“Akhirnya, kita harus menyadari bahwa rezim Assad tidak menginginkan perdamaian, kecuali jika perdamaian sesuai dengan ketentuan mereka, yaitu sebuah perdamaian di mana setiap orang di Suriah yang menentang rezim tersebut dibunuh, disiksa, dipenjara, atau dipaksa untuk meninggalkan negara tersebut,” tambah Haley.
Sementara itu, Utusan Tetap Moskow untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, AS dan sekutu-sekutunya seharusnya menggunakan pengaruh mereka atas oposisi rezim untuk mencegah kekerasan. Nebenzia menambahkan bahwa proses politik di Suriah harus terbebas dari segala tekanan internasional.
Selain itu, Utusan Tetap Prancis untuk PBB Francois Delattre mengatakan semakin banyak stabilitas di wilayah tersebut akan membantu proses negosiasi di Wina akhir bulan ini, yang akan berfokus pada masa depan Suriah, dan mengakhiri perang sipil dengan mempertemukan pihak rezim dan oposisi. []
SUMBER: ANADOULU