RASULULLAH ﷺ telah lama meninggalkan kita. Kita pun tak pernah tahu seperti apa Rasulullah ﷺ. Tetapi, kita yakin bahwa beliau memang utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, pembawa risalah kebenaran. Beliau pulalah yang membuat agama rahmatan lil ‘alamin ini dapat tersebar luas.
Rasulullah menjadi amat sangat penting bagi kita, sebagai umat Muslim. Kepergiannya membuat duka mendalam di hati kaum muslimin saat itu. Beliau meninggalkan kita pada Senin, 12 Rabi’ul Awwal 11 H. Seperti apakah detik-detik meninggalnya Rasulullah?
Di detik-detik terakhir, datang Abdurrahman bin Abu Bakar (kakak dari Aisyah) dan ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk membersihkan gigi). Aisyah melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan lewat isyarat istrinya tahu beliau seperti ingin bersiwak saat itu. Lalu Rasulullah duduk bersandar pada Abdurrahman. Aisyah langsung tanggap dan meminta siwak dari Abdurrahman agar Rasulullah bisa bersiwak, dan bersiwak adalah pekerjaan Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal.
Setelah selesai bersiwak, Rasulullah memandang ke atas, dan bibir beliau berkomat-kamit pelan. Hingga Aisyah mendekatkan wajahnya dan mendengar Rasulullah berdo’a, “Sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan para shalihin. Wahai Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu (Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.”
Setelah membaca kalimat di atas, Nabi Muhammad Rasulullah membasuh wajahnya dengan air yang tersedia di sisi beliau, dan kembali melafadhkan, “Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi ‘sakaratulmaut’. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.”
Lalu Rasulullah-pun menghembuskan nafas terakhirnya, setelah menyampaikan pesan terakhir beliau kepada ummatnya, “Dirikanlah shalat, shalat, shalat! Dan bebaskan budak-budakmu!” []