NEW YORK — Dewan Keamanan (DK) PBB akan kembali melakukan pertemuan membahas kekerasan yang dialami Muslim Arakan, Myanmar.
Sebelumnya DK PBB telah melakukan pertemuan tertutup membicarakan permasalahan tragedi kemanusiaan di Myanmar, tetapi karena mendapatkan kritikan, Dewan Keamanan PBB akan melakukan pertemuan kembali pada 28 September.
Namun pada Pertemuan kali ini Dewan keamanan PBB akan menyelenggarakannya secara terbuka.
Perwakilan Tetap Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, mendorong DK PBB untuk kembali membicarakan kekerasan yang terjadi di Myanmar. Setelah dorongan Matthew Rycroft, enam negara yang menjadi DK PBB setuju untuk bertemu kembali membahas permasalahan tersebut.
Dalam pertemuan yang akan dilakukan terbuka itu, Sekjen PBB Antonio Guterres akan memberikan sejumlah informasi terkini mengenai kondisi di Arakan.
DK PBB telah bertemu dua kali membahas agenda Arakan, namun pertemuan-pertemuan tersebut berlangsung tertutup, dan mendapatkan reaksi negatif dari organisasi masyarakat internasional.
Organisasi internasional Human Right Watch (HRW) mengkritik pertemuan tertutup yang dilakukan DK PBB tersebut tidak bermanfaat, bahkan memberikan lampu hijau kepada pihak bersangkutan melakuan tindak kekerasan di Arakan, demikian seperti dikutip dari AnadoluAgency.[]