YERUSALEM–Setelah Israel menyingkirkan prosedur keamanan super ketat bagi Muslim Palestina, para pemimpin Muslim di Yerusalem menyerukan seluruh warga untuk masuk ke Masjidil Aqsha, dan menggelar doa bersama atas kemenangannya.
Direktur Dewan Wakaf Islam—pengelola Masjid Al-Aqsha–, Abdel-Azeem Salhab mengatakan, umat Islam harus mensyukuri kemenangannya melawan sikap biadab Israel yang membatasi Muslim beribadah di Masjidil Aqsha.
“Pasukan pendudukan Israel selama bertahun-tahun telah berusaha melanggar kesepakatan di kompleks Masjidil Aqsa. Sekarang, Anda berada di era baru kemenangan. Kami sangat menghargai massa yang telah berkumpul,” kata Abdel, seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (29/7/2017).
Israel telah memasang pagar, gerbang dan perancah di mana kamera dipasang di pintu masuk Masjid Al-Aqsa. Mereka (Zionis) mengklaim bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk keamanan setelah serangan pada 14 Juli.
Rakyat Palestina menganggap, prosedur keamanan yang meningkat di Masjidil Aqsha sebagai bentuk hukuman kolektif dan perambahan kontrol Israel atas tempat suci tersebut.
Dengan langkah-langkah keamanan yang diskriminatif, mereka khawatir bahwa Israel berusaha mengubah status quo al-Aqsa–yang memberikan umat Muslim kebebasan beribadah.
Alih-alih berdoa di al-Aqsha, ribuan orang beribadah di jalanan.
Mereka juga menunjukkan, sering bentrok dengan polisi. Sedikitnya empat orang Palestina tewas dalam kekerasan tersebut. Salah satunya ditembak oleh seorang pemukim Yahudi, dan meninggal di rumah sakit akibat tidak tertangani karena banyaknya jumlah korban yang terluka.
“Kami harus mengorbankan segalanya, kami harus memenangkan pertarungan ini, dan akhirnya kami menang,” kata Ahmed Abulawa, penduduk Yerusalem Timur yang diduduki.
“Semua orang di sini akan mengorbankan segalanya untuk al-Aqsa, dan inilah yang membuat kita menang. Yerusalem adalah jiwa kita, iman kita dan kita tidak bisa hidup tanpanya dan al-Aqsa,” tambah Ahmed.
Pada Selasa (25/7/2017) lalu, Israel telah melepas detektor logam dari pintu masuk Masjidil Aqsha.
Kemudian pada Kamis (27/7/2017), para pekerja Yahudi mengeluarkan instalasi keamanan ekstra dari kompleks Masjidil Aqsha. Warga Palestina yang berkumpul di pintu masuk menyambutkan dengan takbir, nyanyian yel-yel, dan klakson mobil.
“Pesannya di sini adalah, orang-orang (Palestina) telah menang,” kata Stefanie Dekker, reporter Al Jazeera melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki.
“Ini adalah saat yang sangat istimewa bagi orang-orang Palestina, yang tidak pernah benar-benar mengalami kemenangan seperti ini, mereka telah mencapai apa yang mereka inginkan.”
Presiden Palestina , Mahmoud Abbas mendukung seruan untuk kembali ke Masjid al-Aqsha melakukan shalat berjamaah dan doa bersama.
“Doa akan terjadi, insyaallah, di dalam Masjid al-Aqsa,” Abbas mengatakan dalam sebuah konferensi pers.
Melalui Menteri Komunikasi dan Informasi Yordania, Mohammad al-Momani, negara itu menyambut baik penghapusan semua tindakan keamanan Israel sebagai langkah penting menuju ketenangan.
Polisi Israel sebelumnya memastikan bahwa semua tindakan pengamanan telah dihapus. []