PALESTINA–Anggota parlemen Palestina Jamal al-Khudri, mengatakan tahun 2018 adalah tahun yang paling sulit bagi Jalur Gaza sejak pendudukan penjajah Israel pada 1967.
Dalam pernyataan pers yang disampaikan pada Ahad (30/12/2018), Ketua Komite Rakyat Melawan Blokade ini menegaskan bahwa Jalur Gaza mengalami kondisi ekonomi dan kemanusiaan sangat sulit. Krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kerugian ekonomi langsung dan tidak langsung melebihi 300 juta dolar selama tahun 2018 ini.
BACA JUGA: Meski Diblokade Israel, Jalur Gaza jadi Eksportir Sayuran Terbaik
Al-Khudri menyatakan bahwa Komite Rakyat Melawan Blokade menyebut tahun 2018 ini, sebagai yang paling tragis di Gaza karena blokade Israel yang diberlakukan selama 12 tahun berturut-turut.
Selain itu, efek dari tiga perang yang menghancurkan wilayah Jalur Gaza membuat ratusan keluarga menderita karena rumah mereka yang hancur selama agresi 2014 belum dibangun.
Dia menegaskan bahwa blokade yang berlangsung terus menerus dan sistematis ini bertujuan untuk memukul ekonomi nasional Palestina, yang merupakan tulang punggung keteguhan dan ketabahan.
BACA JUGA: Pengangguran dan Kemiskinan Meningkat, Kondisi Gaza Kian Memburuk
Al-Khudri menjelaskan bahwa ratusan toko, pabrik, dan bengkel telah sepenuhnya ditutup selama tahun 2018 ini. Hal ini merupakan perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai dampak dari memburuknya ekonomi. []
SUMBER: PIC