PADA akhir zaman manusia akan melihat suatu keganjalan-keganjalan yang tidak disangka sebelumnya. Keganjalan tersebut diluar nalar manusia. Segala sesuatu yang dianggap tidak mungkin terjadi, ternyata dapat terjadi.
Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan bahwa Abu Said al-Khudri ra. Berkata, “Seekor serigala mengejar seekor kambing dan berhasil menangkapnya. Si penggembala mencari kambingnya dan akhirnya berhasil merebut kambingnya dari serigala. Si serigala mengakui dosanya dan berkata, ‘Apa kau tak takut kepada Allah sehingga tega mencabut rezeki yang diberikan Allah kepadaku.’ Si penggembala berkata, ‘Alangkah anehnya, serigala mengakui dosanya berbicara seperti manusia.’ Lalu si serigala berkata, ‘Apakah kau mau ku beri tahu hal yang lebih aneh lagi? Muhammad SAW di Yastrib mengabarkan kepada manusia berita orang-orang terdahulu.’ Si penggembala menggiring kambingnya sampai ia masuk ke Madinah, dan segera ia mengikat kambingnya di sebuah pojok. Kemudian ia mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan pengalamannya. Rasulullah SAW memerintahkan muadzin untuk menyerukan shalat, lalu didirikanlah shalat berjamaah. Setelah itu beliau keluar dari masjid dan berkata kepada si penggembala, ‘Ceritakanlah kepada mereka!’ Gembala itu pun menceritakan pengalamannya kepada orang-orang yang hadir. Rasulullah SAW bersabda, ‘Ia benar, dan demi Yang diriku berada di tangan-Nya, kiamat tidak akan terjadi sampai binatang buas berbicara kepada manusia, seseorang berbicara dengan pecut dan sandalnya, dan pahanya memberitahukan apa yang dibicarakan oleh keluarganya’.”
Bisa jadi apa yang diinformasikan oleh Rasul ini adalah sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan. Sebagai perbandingan, pada hari kiamat anggota tubuh manusia bersaksi terhadap manusia.
Allah berfirman:
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan,” (QS. Yasin: 65).
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka, ‘Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?’ Kulit mereka menjawab, ‘Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai berkata’,” (QS. Fushshilat: 21).
Tafsiran lain yang dapat diberikan adalah ilmu-ilmu dan penemuan-penemuan yang dicapai oleh manusia mengantarkan manusia dapat memahami bahasa hewan, dan dapat berbicara dengan benda mati, seperti radio dan televisi.
Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi