SETIAP makhluk yang bernyawa pasti akan mati, termasuk manusia. Dan manusia yang telah meninggal dunia, akan dikembalikan ke tempat asalnya, yakni tanah. Ya, manusia terbuat dari tanah dan kembali di tanah. Di sanalah kita akan merasakan seperti apa rasanya berada di alam kubur atau biasa kita kenal sebagai alam barzah.
Di alam barzah, manusia tidak dibiarkan begitu saja. Akan dating malaikat yang mulai mengintrogasi dirinya. Dimana, amalan apa yang dilakukan di dunia, akan dipertanyakan. Jika tidak mampu menjawabnya, maka siksaanlah yang akan diperoleh.
Nah, ada suatu kisah menarik yang terjadi di alam barzah. Dimana ada seseorang yang ingin menipu malaikat. Seperti apa ya kisahnya?
BACA JUGA: Di Alam Barzah, Orang Ini Ingin Tipu Malaikat
Kisah nyata alam akhirat ini bermula saat ada seseorang yang kaya dan juga cerdik. Ia juga pandai menggunakan tipu muslihatnya. Namun, pada suatu hari ia sedang terbaring sakit dan memanggil istrinya untuk menyampaikan wasiat. Lelaki itu meminta sang istri untuk dicarikan kain kafan yang buruk yang digunakan saat ia meninggal nantinya. Hal ini dikarenakan lelaki itu ingin insyaf dan merasa sudah puas dengan segala kemewahan yang dimilikinya. Ia pun ingin mati dalam kesederhanaan dan insyaf, mungkin terlambat tapi ia yakin bahwa Allah Sang Maha Pengampun.
Setelah suaminya meninggal, sang istri pun masih heran dengan amanah yang diberikan sang suami untuk mengkafaninya dengan kain yang buruk. Di malam hari, sang istri bermimpi tentang suaminya dengan raga yang sudah dikubur dan rohnya yang dihidupkan kembali di alam barzah.
Di dalam mimpinya, ia melihat para mayit yang berada di dalam kubur dan didatangi dengan malaikat Rumman. Wajah malaikat ini berbentuk seperti cahaya matahari. Kemudian, malaikat itu duduk di samping mayat seseorang. Malaikat itu meminta mayit itu untuk menuliskan semua perbuatan, baik ataupun buruk. Mayit itu pun bertanya dengan apa ia harus menulis karena tidak ada alatnya disana. Malaikat itu mengatakan untuk menggunakan air liur sebagai tintanya dan jarinya sebagai pena. Mayit juga tidak memiliki buku dan malaikat mengatakan untuk menggunakan sepotong kain kafannya sebagai buku pencatat amal.
Si mayit pun menuliskan perbuatan baiknya terlebih dahulu. Saat menuliskan kebaikan ini, ia pun sangat senang berbeda saat ia menuliskan kejahatan yang pernah dilakukan. Sesekali ia berhenti karena merasa malu untuk menuliskannya. Melihat hal ini, malaikat pun bertanya mengapa si mayit malu pada Allah, lantas bagaimana saat ia melakukannya di dunia. Malaikat pun mengambil gada dan memukulkannya pada si mayit. Ia merasa kesakitan dan meminta untuk dilepaskan sehingga ia bisa menuliskan semua perbuatan jeleknya. Kemudian malaikat Rumman meminta si mayit untuk menggulung dan mengecap tulisannya dengan kuku lalu mengalungkan gulungan tulisan itu di leher. Setelah itu, malaikat Rumman pergi dan datanglah dua malaikat lain, Munkar Nakir.
Tibalah malaikat Rumman mendatangi suaminya dan mendekat. Suaminya berkata bahwa ia adalah orang yang sudah lama di alam tersebut karena pakaiannya yang sudah lapuk. Malaikat Rumman tahu bahwa si mayit itu hendak menipunya dan malaikat pun tidak kalah cerdik dan ingin membalasnya.
Malaikat Rumman bertanya apakah sang suami telah melakukan semua ketetapan. Sang suami pun mengatakan pada malaikat jika semua amalannya adalah baik sehingga ia meminta untuk diantarkan ke Syurga. Malaikat itu kemudian mengajaknya melihat surga dan neraka. Saat melihat surga, malaikat mengatakan jika tempat itu berisikan orang-orang dengan kesepian karena senantiasa berdzikir pada Allah. Lalu, malaikat mengantarkan sang suami menuju neraka yang lebih ramai, bahkan ada idolanya yang semasa dulu sering mengumbar aurat dengan pesta yang meriah.
Seketika, sang suami pun meminta untuk dimasukkan ke neraka saja karena ia lebih suka tempat yang ramai. Dan akhirnya malaikat tersebut tetap meninggalkannya sampai pada hari kebangkitan. []
Sumber: www.kumpulanmisteri.com