MANUSIA akan mengalami beberapa fase kehidupan setelah kematiannya. Setelah menghembuskan nafas terakhir, manusia akan meninggalkan alam dunia dan memasuki alam barzakh.
Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah:
قال الله تعالى : ﴿ ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ﴾ [سورة الحج: 6]
“Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah ilah yang benar dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS al-Hajj: 6)
Dalam hadits disebutkan, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ يَقُوْلُ: (( ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوِ الظِّلُّ فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ )) [ رواه مسلم
“Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis atau deras maka hujan tersebut menumbuhkan jasad manusia.”
Di alam barzakh, manusia akan mendapatkan satu diantara dua, yakni siksa atau nikmat, sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.
BACA JUGA: Ini yang Diungkap Alquran dan Hadis tentang Siksa Kubur
Di antara nikmat kubur yang diperoleh adalah seperti yang dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Darda. Dinyatakan bahwa tidak ada seorang manusia pun, tanpa terkecuali, baik laki maupun perempuan, ketika mereka meninggal dunia, kemudian dikubur melainkan ruhnya akan langsung dikembalikan ke dalam jasadnya, begitu selesai acara pemakaman.
Lalu datanglah dua orang malaikat, yang kemudian keduanya mendudukannya dan menanyakan padanya empat pertanyaan:
- Siapa Rabbmu?
- Apa agamamu?
- Siapa Nabimu?
Jika seandainya dia mampu menjawab keempat pertanyaan tersebut, maka Allah menyuruh para malaikat agar memberikan padanya enam hadiah sekaligus, sedang dia masih berada di dalam kuburnya.
Enam hadiah tersebut yaitu:
- Kasur dari surga.
- Pakaian dari surga.
- Dibukakan baginya pintu menuju surga, sehingga bau surga datang mengalir semerbak ke dalam kuburnya, lalu diperlihatkan padanya keindahan surga dan para penduduknya serta segala macam isi yang ada di dalamnya.
- Berita gembira, kalau dirinya telah mengantongi tiket masuk surga serta termasuk sebagai calon tetap penghuni surga sedangkan ia masih di dalam kuburnya.
- Diluaskan kuburnya sejauh mata memandang.
- Kuburnya diterangi dengan cahaya yang terang benderang.
Dari Baraa’ bin Azib, bahwa Nabi ﷺ pernah menyebutkan seorang hamba yang beriman apabila telah dipendam di dalam kuburnya, beliau menceritakan:
فَقَالَ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : (( فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ؟.فَيَقُولُ رَبِّيَ اللهُ . فَيَقُولاَنِ لَهُ مَادِينُكَ؟ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ . فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟ . فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللهِ r . فَيَقُولاَنِ لَهُ وَمَا عِلْمُكَ؟ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ. فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ عَبْدِي فَافْرِشُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ . قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ . وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ , فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ ؟. فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ ، فيقُولُ : رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي )) [رواه أحمد، وأبو داود وصححه الألباني]
“Maka ruh orang tersebut dikembalikan ke dalam jasadnya, lalu datanglah dua malaikat, kemudian keduanya mendudukannya, dan bertanya:
‘Siapa Rabbmu?’
Ia menjawab, ‘Rabbku adalah Allah’.
Keduanya bertanya lagi, ‘Apa agamamu? Agamaku Islam,” jawabnya.
‘Siapa orang ini yang telah di utus ditengah-tengah kalian?’
Dia adalah Rasulallah ﷺ.
‘Apa dasarmu?’
‘Saya membaca di al-Qur’an maka saya beriman dengannya dan membenarkannya.’
Setelah selesai, dan dia mampu menjawab semua pertanyaan tadi, maka terdengar suara dari langit.
‘Sesungguhnya benar apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, berilah ia kasur dari surga, pakaikan padanya pakaian dari surga, lalu bukakan baginya pintu menuju surga.’
Kemudian datanglah bau surga serta keindahannya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Lalu, datanglah seorang laki-laki yang bagus rupanya, berpakaian indah dan berbau wangi dan mengatakan padanya;
‘Kabar gembira dengan segala yang menyenangkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan padamu.
Ia bertanya pada orang tersebut, ‘Siapa kamu, duhai orang yang wajahnya membawa kebaikan? Saya adalah amal salehmu, jawabnya.
Lantas ia berdo’a, ‘Ya Allah, segera tegakkan hari kiamat sampai kiranya saya bisa kembali pada keluarga dan hartaku.’
Sedangkan adanya azab kubur, maka hal ini telah dijelaskan dalam hadisnya Abu Darda, dikatakan bahwasannya tidaklah seorangpun baik kafir maupun munafik, laki maupun perempuan yang meninggal dunia, kemudian dipendam di dalam kuburnya melainkan pasti akan dikembalikan ruh ke dalam tubuhnya, langsung setelah selesai acara pemakamannya.
BACA JUGA: Menyoal Siksa Kubur
Lalu datanglah di dalam kuburnya dua malaikat, lantas keduanya mendudukannya dan bertanya sama seperti pertanyaan-pertanyaan di atas. Namun apabila dirinya tidak mampu menjawab dari pertanyaan tersebut, maka Allah segera memberitahu tentang kegagalannya, dan memerintahkan agar ia diberi empat hal, yakni:
- Pakaian dari neraka
- Dibukakan pintu dari kuburnya menuju neraka, sehingga panas dan hawa neraka masuk ke dalam kuburnya.
- Dipersempit kuburnya, sampai-sampai meremuk seluruh tulang-belualngnya.
- Kabar buruk sedangkan ia didalam kuburnya, baginya setempel calon penduduk neraka.
Hal itu sebagaimana yang tercantum di dalam haditsnya Baraa’ bin Azib, beliau mengatakan:
“Bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda tentang orang kafir apabila telah dipendam dalam kuburnya. Beliau ﷺ bersabda:
فَقَالَ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : ((فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ ، وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ . فَيَقُولاَ نِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ؟. فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ؟. فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟. فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي. فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنْ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ. فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ. وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ .فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ .فَيَقُولُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ ؟ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ. فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ )) [ رواه أحمد، وأبو داود، وصححه الألباني]
“Lalu setelah itu, ruhnya di kembalikan ke dalam tubuhnya. Datanglah dua malaikat, lantas mendudukkannya, dan bertanya: “Siapa Rabbmu? Dia menjawab: “Hah..hah saya tidak tahu”. Keduanya bertanya lagi: “Apa agamamu? Dia masih menjawa: ” Hah..hah saya tidak tahu”. Siapa laki-laki ini yang telah diutus di antara kalian? Hah… saya tidak tahu, jawabnya.
Maka terdengar suara dari langit, sungguh dusta apa yang ia ucapkan, berilah dia kasur dari neraka, bukakan untuknya pintu neraka. Lalu merembaslah hawa, bau dan panasnya neraka ke dalam kuburnya. Kuburnya menjadi sempit sehingga tulang belulangnya menjadi remuk. Dalam keadaan seperti itu, datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk, pakaiannya jelek, dan baunya busuk, sembari mengatakan:
‘Kabar untukmu yang telah berbuat buruk, inilah hari yang dulu pernah dijanjikan padamu.’
‘Siapa kamu, wajahmu mendatangkan keburukan?’ tanyanya.
‘Sayalah amalan burukmu,’ jawab orang tersebut.
Maka iapun berdo’a: ‘Ya Allah, tangguhkanlah kiamat itu’. []
Referensi:
Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat /Karya: Prof Quraish Shihab/Penerbit: Mizan Pustaka/Tahun: 1996
Ada Apa Di Hari Kiamat/Karya: Muhammad Ahmad al-‘Amari/Penerjemah: Arif Hidayatullah/Penerbit: Islam House