KETIKA maut telah tiba, jasad kita dan roh pada diri kita akan terpisah. Roh akan pergi meninggalkan jasad ke alam barzakh. Di mana, alam itu merupakan tempat pengumpulan seluruh roh manusia.
Roh-roh manusia di alam barzakh berada di tempat yang bertingkat-tingkat. Dari nas-nas yang ada, kami mengkalsifikasikannya sebagai berikut.
1. Roh para nabi
Roh mereka menempati kedudukan terbaik di tempat paling tinggi (‘illiyyin). Siti Aisyah mendengar Rasulullah SAW dalam detik-detik akhir kehidupannya mengucap, “Ya Allah, (tempatkan aku) di tempat tertinggi (ar-Rafiq al-A’la)!”
2. Roh para syuhada
Di sisi Allah, mereka hidup seraya mendapatkan rezeki yang sangat besar. Allah berfirman, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki,” (QS. Ali Imran:169).
Masruq bertanya kepada Abdullah ibn Mas’ud mengenai ayat ini. Ibn Mas’ud menjawab, “Roh mereka berada di tengah-tengah burung hijau dan memiliki lampu pelita yang tergantung di langit. Roh itu dapat keluar dari surga sekehendak dirinya, kemudian kembali ke pelita-pelita tersebut,” (HR. Muslim).
Ini adalah roh sebagian syuhada, bukan semua syuhada, sebab di antara mereka ada yang rohnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari Abdullah ibn Jahsy diceritakan bahwa seorang laki-laki dating kepada Nabi SAW dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang terjadi padaku jika aku terbunuh di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Surga.” Ketika orang itu berpaling, beliau bersabda, “Kecuali ada hutang. Baru saja Jibril memberi tahu aku.”
3. Roh mukmin yang shaleh
Roh mereka seperti burung yang bergelantungan di pohon surga. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdurrahman ibn Ka’ab ibn Malik, Nabi SAW bersabda, “Jiwa seorang muslim itu laksana burung yang bergelantungan di pohon surga sampai Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari kiamat,” (HR. Ahmad).
Perbedaan antara roh syuhada dengan roh kaum mukmin adalah bahwa roh syuhada berada di sangkar burung hijau sambil terlepas dan berjalan ke sana ke mari di taman surga lalu kembali ke lampu pelita yang tergantung di arasy. Sedangkan roh kaum mukmin berada di sangar burung yang tergantung di surge tetapi tidak berjalan ke sana-sini di surga. Keadaan kaum mukmin seperti burung yang bergelantungan di pohon surga tidak bertentangan dengan hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah SAW. Hadis tersebut menyatakan bahwa malaikat menggenggam roh seorang mukmin dan membawanya naik ke langit. Malaikat berseru, “Alangkah wanginya roh yang mendatangi kalian dari bumi!” Lalu mereka membawa roh itu menemui roh orang-orang beriman. Legembiraan mereka melebihi kegembiraan orang yang menemukan barangnya yang hilang.
Roh-roh kaum mukmin bertanya kepada si roh, “Apa yang dilakukan di fulan? Apa yang siperbuat si fulan?” Malaikat berseru, “Biarkan dia, sebab dia sebelumnya sengsara di dunia.” Lalu roh tersebut menjawab, “Si fulan telah mati, apakah ia mendatangi kalian?” Mereka menjawab, “Ia diseret ke neraka Hawiyah.
4. Roh tukang maksiat
Nas-nas yang menjelaskan azab yang diterima oleh orang maksiat telah dikemukakan. Orang yang kebohongannya merajalela diazab dengan besi yang ujungnya bengkok yang dimasukkan ke mulutnya sampai ke tungkuk.
Kepala orang yang meninggalkan shalat wajib karena tidur akan dihancurkan dengan batu. Para pezina, laki-laki atau perempuan akan disiksa di sebuah lubang seperti tungku dari tembikar untuk membakar roti yang bagian atasnya sempit, dan di bawahnya luas, sementara api menyala-nyala di bawahnya.
Orang yang suka makan riba berenang di lautan darah, dan di tepi lautan itu ada orang yang melemparinya dengan batu. Banyak juga hadis lain yang menceritakan tentang azab orang yang tidak bersuci dari kencingnya, orang yang suka mengadu domba di antara manusia, orang yang menyembunyikan harta ghanimah, dan lain-lain.
5. Roh orang-orang kafir
Disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah bahwa setelah melukiskan keadaan orang beriman sampai menempati tempatnya di surga, Nabi SAW menyebut keadaan orang-orang kafir beserta sekarat yang dialaminya. Setelah rohnya dicabut, roh itu keluar dari jasadnya dengan bau yang sangat busuk, sampai-sampai para malaikat yang membawanya ke pintu bumi berteriak, “Alangkah busuknya roh ini!” Kemudian mereka membawanya bertemu dengan roh-roh orang kafir lainnya. []
Sumber: Ensiklopedia Kiamat/Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi