SESUNGGUHNYA rahasia terpenting yang terkandung dalam akidah La ilaha illallah telah menyebabkan terjadinya perubahan dahsyat dalam perjalanan sejarah dan melahirkan pribadi-pribadi agung dalam sejarah Islam itu tersembunyi dalam keindahannya, keindahan La ilaha illallah.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sentuhan-sentuhan keindahan kalimat agung ini begitu kuat di kala itu hingga melahirkan sebuah generasi yang tak akan pernah lagi lahir di dunia ini? Bukankah kalimat itu tak berubah satu huruf pun? Pengucapannya pun tak putus-putusnya kita dengarkan setiap hari.
BACA JUGA: Dzikir Subhaanallaahi wa Bihamdihi di Pagi Hari, Pahalanya Besar
Jawabannya sungguh sangat sederhana. Karena generasi itu benar-benar membuka hati mereka seluas-luasnya untuk menerima dengan tulus tuturan-tuturan Alquan dan As Sunnah. Mereka biarkan jiwa mereka basah oleh tetesan-tetesan kebenarannya.
Singkatnya, mereka mencukupkan diri dengan apa yang ada dalam sumber itu. Mereka benar-benar menjaga keindahannya sebab bukankah keduanya memang bersumber dari Sang Maha indah lagi Maha perkasa. Sedikitpun mereka tidak berpikir untuk mengusik keindahannya dengan –misalnya- penakwilan-penakwilan filosofis atau ilmu Kalam. Tidak.
BACA JUGA: Bacaan Dzikir setelah Shalat Fardhu
Demikianlah, bahwa Alquran dan As Sunnah dipenuhi dengan sebuah hakikat yang agung –sesuatu yang tak mungkin kita dapatkan dengan ilmu Kalam misalnya- yaitu bahwa ‘akidah kita adalah akidah yang sangat indah, menenangkan dan membahagiakan. []
SUMBER: WAHDAH